Sukmawati Soekarnoputri seharusnya lebih berhati-hati dalam berekspresi. Terlebih di tengah hiruk pikuk politik yang tengah memanasa jelang Pilkada dan Pilpres 2019.
- Ini Sebab Partai Gerindra Tak Ambil Formulir di PDI-P
- Ischak-Kholid : Kawal Suara Empat Hari Kedepan
- Sri Wahyuni, Srikandi Pertama yang Siap Maju di Pilwakot Salatiga 2024
Baca Juga
Sosiolog dari Universitas Gajah Mada, Prof. Sunyoto Usman meyakini polemik puisi Sukmawati tak akan berlangsung lama.
"Kalau isu Sukma secara politik dianggap tidak efektif, akan segera dicari isu lain yang lebih punya dampak pada kontestasi 2019," terangnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (5/4).
Menurut dia, dampak isu Sukmawati ini sebetulnya tidak sebesar kasus penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Kekuatan pendukung Ahok jauh lebih kuat. Andaikata ada gerakan yang disasar bukan Sukma tapi kekuatan-kekuatan politik pro Jokowi," ujarnya.
Maka dari itu ia meminta masyarakat untuk tidak berlebihan menanggapi polemik puisi Putri Bung Karno itu.
"Jangan berlebihan. Kalau sudah dilaporkan ya biar polisi yang ngurus. Ciptakan suasana damai. Public figure tahan diri jangan mancing konflik," tutupnya.
- Fahri Hamzah: Pimpinan PKS Menganggap Hukum Negara Tidak Penting
- Fokus Purworejo 2, Gerinda Banyak Dilirik Parpol Lain untuk Berkoalisi
- Sandiaga Uno Optimis Dampingi Ganjar Pranowo Sebagai Cawapres