Masyarakat Indonesia sedang berduka. Minggu (28/3) sekitar pukul 10.28 Wita aksi keji yang diduga dilakukan dua orang pelaku melakukan bom bunuh diri di depan Gereja Katderal, Makassar, Sulawesi Selatan.
- Ketua DPRD Demak Minta Penanganan dan Antisipasi Banjir Diprioritaskan
- Kecelakaan di Tol Salatiga-Solo, Kondisi Ketua Rais Aam PBNU Stabil
- Nenek Warga Kebumen Ditemukan Meninggal di Sungai
Baca Juga
Masyarakat Indonesia sedang berduka. Minggu (28/3) sekitar pukul 10.28 Wita aksi keji yang diduga dilakukan dua orang pelaku melakukan bom bunuh diri di depan Gereja Katderal, Makassar, Sulawesi Selatan.
Merespons aksi kejahatan kemanusiaan itu, tokoh muda Sulawesi Selatan Muhammad Syarif Hidayatullah mengecam keras tindakan terorisme yang telah memakan korban itu.
Aktivis yang karib disapa Chaliq ini mengatakan, terorisme merupakan tindakan yang tidak sejalan dengan perikemanusiaan.
Kata mantan Ketua OKP PB PMII peridoe 2017-2020 ini, dari sudut pandang apaun, tindakan kekerasan yang mengarah terorisme tidak dibenarkan.
"Saya mengecam dan mengutuk keras aksi terorisme di Makassar itu. Ini merupakan tindakan yang tidak berperikemanusiaan," ujarnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (28/3).
Aktivis yang juga pernah menjabat Ketua PC PMII Makassar ini menuturkan, aksi bom bunuh diri yang terjadi di depan rumah ibadah dapat menyebabkan rusaknya kehidupan keberagaman masyarakat Indonesia.
Atas dasar itu, Chaliq menegaskan bahwa tidak ada ajaran agama apapun yang melegitimasi dan mengajarkan tindakan kekerasan yang menimbulkan ketakutan publik.
"Tindakan teror dilakukan dengan sengaja untuk menakuti masyarakat. Targetnya adalah menciptakan instabilitas di tengah masyarakat. Masyarakat jangan takut karena ketakutan masyarakat sesungguhnya tujuan teror itu sendiri," demikian kata Chaliq.
Ia meminta masyarakat tenang dan tidak terprovokasi dengan berbagai spekulasi. Ia mengajak masyarakat agar mempercayakan penanganan aksi keji itu kepada aparat kepolisian.
"Kita ingin pihak kepolisian segera usut tuntas aksi keji pagi tadi. Otak pelaku di balik peristiwa keji ini secepatnya harus dibongkar. Aparat harus beri jaminan keamanan kepada masyarakat, jangan sampai terulang lagi," demikian kata mantan Ketua PKC PMII Sulawesi Selatan.
- BPBD Grobogan Evakuasi Jenazah Tanpa Identitas di Bendung Klambu
- Adu Banteng Carry Dan Vario Di Pracimantoro, Satu korban Meninggal
- Gempa Di Lombok 3 Orang Tewas Dan Puluhan Rumah Rusak