Jakarta - Korban jiwa atas insiden terhadap penembakan migran Indonesia bertambah. Berita ini disampaikan kepada publik pada Selasa (04/02) oleh Judha Nugraha, Direktur Pelindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia.
- Terpeleset Masuk Sumur, Lansia Di Mrebet Ditemukan Tak Bernyawa
- Potong Tumpeng, Bupati Yuli Hastuti Tandai Peringatan Hari Kartini Ke-146
- Tazkiyyatul: Semoga Kita Bisa Berkontribusi Pada Negara
Baca Juga
“Dua orang meninggal (B dan satunya belum teridentifikasi),” kata Judha Nugraha.
Disebutkan bahwa korban ke dua yang sempat dalam kondisi kritis mengembuskan napas terakhir pada Selasa kemarin.
Diketahui bahwa satu orang korban berinisial B yang meninggal dunia telah dimakamkan di kampung halamannya di Pulau Rupat, Provinsi Riau pada Rabu, (29/01) seminggu yang lalu.
Peliputan sebelumnya pada tautan berikut:
Korban Penembakan: Tidak Ada Perlawanan
Sebelumnya pada Jumat (24/01), Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) menembak lima WNI yang merupakan pekerja migran Indonesia (PMI) non-prosedural di Perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia.
Kronologis yang diliput oleh RMOLJawaTengah menyebutkan adanya perahu yang mengangkut 26 WNI yang melintasi Perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia pada Jumat dini hari tersebut. APMM menganggap bahwa pengangkutan bersifat non prosedural yang hendak keluar dari Malaysia secara ilegal.
Setelah terdeteksi oleh kapal patroli APM terjadi saling kejar-kejaran antara perahu milik WNI dan kapal patroli. Dan terjadi insiden penembakan ke arah perahu yang berisikan WNI tersebut.
Sampai berita ini ditulis, nama dan identitas korban ke dua yang meninggal dunia belum dapat diketahui.
- NGOPI Berhasil Kuak Rahasia Kecantikan Bersama Dr. Ratih Nuryanti
- Tim Dinparta Dan Satpol PP Serbu Pujasera Demak
- Pedagang Rod As Kadilangu Serbu Jepara Dan Berkolaborasi Emas Dengan Dinparta Demak