Terendam 20 Hari, Petani di Brati Grobogan Gagal Panen

Petani Brati lakukan panen darurat, akibat 20 hari terendam banjir, Rabu (5/2) siang.
Petani Brati lakukan panen darurat, akibat 20 hari terendam banjir, Rabu (5/2) siang.

Sedikitnya 50 hektar sawah di Dusun Karangasem Desa Kronggen Brati Grobogan Jawa Tengah terendam banjir setinggi satu meter alami gagal panen.


Banjir yang menggenangi selama kurang lebih 20 hari menyebabkan tanaman padi siap panen, membusuk. Petani pun menderita akibat gagal panen. 

Banjir yang terjadi itu disebabkan hujan deras hingga menyebabkan sungai Lusi meluap dan merendam area persawahan. 

Menurut petani Kronggen, Jasmo (54) genangan air yang menimpa lokasi persawahan di daerah Karangasem Kronggen memang lamban mengalami surut.

Hal itu terjadi karena air yang menggenangi tak memiliki jalur pembuangan sehingga hanya mengandalkan serapan dari tanah. 

"Solusi yang diharapkan, adalah ada sodetan pembuangan air menuju sungai. Selama ini tiap banjir genangan selalu paling lama surut," ungkapnya, Rabu (5/2) siang. 

Akibat kondisi air masih menggenangi lokasi terpaksa para petani memanen paksa, menggunakan perahu dari ban untuk meletakkan hasil panen. 

Warga berharap pemerintah segera merealisasikan pembuatan sudetan saluran untuk pembuangan air ke arah sungai agar saat terjadi banjir genangan cepat surut. 

Kepala Desa Kronggen, Hardijono, mengatakan, genangan banjir Grobogan paling lama area persawahan Karangasem Kronggen. 

Ia mengungkapkan, saat ini sedang dilakukan pekerjaan sodetan sungai, namun banjir yang melanda menyebabkan pekerjaan terhenti. 

"Selain sodetan, solusinya adalah dengan melakukan normalisasi sungai dari Grobogan sampai di Kandangrejo, Klambu," ujarnya.

Diutarakan, jika kedua hal itu dilakukan pihaknya memastikan banjir yang selalu menggenangi lokasi tersebut teratasi.