Akses perawatan dan edukasi bagi penderita dan penyintas kanker harus dibuka seluas-luasnya agar seluruh masyarakat dapat merawat dan mempertahankan kehidupan mereka.
- Masih Ada Kendala Pembebasan Lahan dalam Pembangunan Tol Laut Semarang-Demak
- MPR RI : Tren Penurunan Kasus Covid-19 Berlanjut, Tingkatkan Kewaspadaan di Pintu Masuk Negara
- Resmikan Taman Parkour, Wali Kota Semarang Harap Warga Bisa Jaga Fasilitas Umum
Baca Juga
"Kanker, masih menjadi salah satu penyakit yang paling berbahaya dan mematikan. Karena itu, perlu pemahaman sejak dini untuk mengatasi segala jenis ketakutan berhadapan dengan kanker," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (5/2/2022).
Rerie, sapaan akrab Lestari, mengajak semua elemen masyarakat yang peduli untuk melakukan kampanye mengurangi celah perawatan pada penderita dan penyintas kanker di masa pandemi ini.
Akses perawatan bagi penderita dan penyintas kanker, tegas Rerie, sangat penting untuk dibuka seluas-luasnya, agar setiap penderita dan penyintas mampu merawat dan mempertahankan kehidupan mereka.
Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu berpendapat, tantangan bagi penderita dan penyintas tak hanya soal tahapan perawatan yang dilewati selama pandemi.
Namun, tambahnya, juga terkait upaya kampanye untuk membangun kesadaran tentang bahaya kanker secara khusus kanker serviks dan kanker payudara.
Kesadaran mengenai berbahayanya kanker, ujar Rerie, bukan untuk menakuti diri, justru sebaliknya agar masyarakat memahami bahwa memutus sel kanker tumbuh dan menyebar adalah upaya yang bisa dilakukan.
Berdasarkan data Globocan, di Indonesia sejak 2018 tercatat angka kanker serviks meningkat hampir 15%.
Menurut dia, inisiatif para pemangku kepentingan sangat diperlukan dalam memulai kampanye agar masyarakat segera melakukan deteksi dini dan vaksinasi HPV, untuk mencegah meningkatnya penderita kanker serviks di tanah air.
Semakin banyak yang dijangkau, ujar Rerie, semakin tinggi pula tingkat pemahaman masyarakat tentang kanker, sehingga mendorong setiap lapisan masyarakat untuk melakukan deteksi dini.
"Apapun bahayanya kanker, tugas kita adalah merayakan kehidupan. Merayakannya dengan mempertahankan dan merawat kehidupan dimulai lewat kampanye untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kanker," pungkasnya.
- Sambut HUT RI, Tarif BRT Hanya Rp 76
- Polda Jateng Perpanjang Penutupan 27 Exit Tol Hingga 25 Juli 2021
- Alumni Akpol 91 Bagikan Paket Sembako Dan Gelar Vaksinasi Di Kota Solo