Badan Usaha Milik Negara diminta dapat lebih profesional
dan prudensial dalam menjalankan bisnisnya. Serta menjadi ujung tombak
pembangunan dengan lebih antisipatif, inovatif, dan berwawasan global.
- Dorong Kebangkitan Ekonomi, Periswara Gelar Bazar UMKM
- Gerakan Tanam Serentak, Kolaborasi Pusat dan Daerah Menuju Swasembada Pangan
- Hujan Puluhan Miliar di Kudus Gegara Gagal Panen
Baca Juga
"BUMN sebagai ujung tombak pembangunan harus lebih antisipatif, inovatif dan berwawasan global sehingga mampu bersaing di kancah internasional," kata Ketua Masyarakat Profesional Madani Indonesia (Mapmi) Tubagus Fahmi Arifin kepada wartawan, Rabu (26/9).
Menurutnya, keberadaan perusahaan plat merah harus lebih aktif dalam mengantisipasi setiap persoalan ekonomi yang muncul dan berdampak secara nasional.
"Sehingga diperlukan BUMN yang lebih profesional dan pruden dalam menjalankan core bisnisnya," ujar Fahmi.
Sementara itu, mantan anggota Komisi VI DPR RI Putra Jaya menambahkan jika pemerintah perlu mengembalikan peran utama BUMN dalam upaya menyejahterakan rakyat Indonesia.
Dia mencontohkan, seringkali dalam pengelolaan sumber daya alam, peran dari BUMN cenderung dikerdilkan dan kalah bila dibandingkan pihak swasta. Karena itu, perlu adanya kebijakan atau keberanian BUMN untuk mengambil peran penting pengelolaan SDA di Indonesia.
"BUMN sudah seharusnya kembali kepada peran utama yaitu menyejahterakan rakyat. Sektor yang penting jangan diserahkan ke swasta sehingga tidak lagi mengerdilkan peran BUMN. Harus ada kebijakan atau keberanian dari BUMN untuk mengambil peran dalam pengelolaan SDA," jelasnya.
- Manulife dan Bank DBS Hadirkan Produk Bebas Nilai Fluktuasi Pasar
- Direktur Utama Jasa Marga Raih Penghargaan Best Performance Chief Executive Officer 2023
- Jepara Diklaim Turunkan Kemiskinan Sebanyak 2 Ribuan Jiwa