Dampak PPKM, BOR Di Semarang Turun

Pelonggaran di pusat perbelanjaan saat  PPKM level 4 di Kota Semarang, /RMOL Jateng
Pelonggaran di pusat perbelanjaan saat PPKM level 4 di Kota Semarang, /RMOL Jateng

Pemerintah Kota Semarang masih menunggu keputusan dari Pemerintah Pusat akankah PPKM Level 4 di Kota Semarang akan berlanjut atau akan turun level.


PPKM Level 4 yang berakhir pada hari Senin (2/8) ini,  sudah berdampak pada turunnya angka kasus covid-19 di Kota Semarang dengan cukup signifikan.

"Penurunan ini berdampak pada turunnya Bed Occupancy Ratio (BOR) isolasi terpusat ataupun rumah sakit. Saat ini BOR semakin turun, tinggal 32 persen. Banyak tempat isolasi kosong," kata Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, Senin (2/8).

Hendi mengatakan,  dari data 900-an warga Semarang yang terkonfirmasi Covid-19 adalah termasuk warga yang isoman.

"Kita nunggu tentang PPKM berikutnya apakah sudah dibuka dengan kelonggaran  atau masih tetap PPKM level 4 kita tunggu," jelasnya.

Namun pihaknya berpesan agar masyarakat tetap patuh pada prokes agar kasus semakin menurun.

Ketua DPRD Kota Semarang, Kadarlusman menyampaikan jika memang PPKM harus berlanjut, pihaknya meminta ada kelonggaran bagi masyarakat.

"Kemarin pembahasannya, seandainya ada pengaruh dari PPKM, akan kembali ke masing-masing daerah untuk mengatur. Ini disambut baik dan ditunggu masyarakat," ungkap Pilus, sapaan akrabnya.

Pelonggaran ini, lanjut Pilus, agar perekonomian masyarakat tetap bisa stabil. Meski demikian, Pilus juga meminta jika masyarakat tetap harus mentaati prokes jika nantinya benar ada pelonggaran.

"Masyarakat ini kan sudah merasakan dampak PPKM dan nggak enaknya, insyaallah kedepan lebih manut dan disiplin prokes," bebernya.

Dirinya melihat, jika memang ada pelonggaran, beberapa tempat usaha yang memang diperketat pada PPKM Level 4, bisa sedikit mendapat kelonggaran.

"Harapannya tentu ada penambahan jam operasional bagi pengusaha. Nanti kalau turun lagi tempat ibadah misalnya bisa dibuka," tandasnya.