Dapat Bantuan Bus, Walikota Semarang Minta Disdik Kaji Wacana Antar Jemput Anak Sekolah

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu saat menerima bantuan bus sekolah dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI yang diserahkan Anggota DPR RI, Mochamad Herviano Widyatama di Halaman Balai Kota Semarang, Jumat (15/12/2023). Foto : Umar Dhani
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu saat menerima bantuan bus sekolah dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI yang diserahkan Anggota DPR RI, Mochamad Herviano Widyatama di Halaman Balai Kota Semarang, Jumat (15/12/2023). Foto : Umar Dhani

Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu meminta Dinas Pendidikan (Disdik) untuk mematangkan rencana antar jemput anak sekolah gratis.

Hal itu diungkapnya usai menerima bantuan Bus Sekolah dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) di Halaman Balai Kota Semarang, Jumat (15/12).

"Kasian anak-anak yang kesusahan ke sekolah. Antar jemput kan tidak setiap jam," ujarnya. 

Dia juga menegaskan, Disdik harus bisa melakukan perawatan dengan baik. Biaya perawatan, bahan bakar minyak (BBM), pengemudi, dan lain-lain sudah dianggarkan dalam APBD. 

Ke depan, dia berharap, ada penambahan bus sekolah untuk mempermudah akses siswa ke sekolah. 

Terlebih saat ini, peremajaan feeder juga direncanakan Pemerintah Kota Semarang. "Aset feeder milik pemkot yang tidak dipakai, bisa dimanfaatkan untuk bus sekolah," papar mbak Ita, sapaan akrabnya 

Sebelumnya, Pemkot Semarang mendapat bantuan satu unit bus sekolah dari Kementerian Perhubungan. Bus hasil aspirasi dan perjuangan Komisi V DPR RI ini, diterima Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu di Halaman Balai Kota Semarang, Jumat (15/12).

Menurut Mbak Ita,  pemberian ini merupakan untuk kali ketiga Kota Semarang mendapat bantuan bus sekolah. Hanya saja, dua bus sebelumnya diserahkan ke yayasan. 

"Untuk  kali ini bus sekolah diserahkan ke Pemkot Semarang agar bisa dimanfaatkan oleh seluruh siswa," ujar Mbak Ita. 

Menurut rencana, bus sekolah ini akan digunakan untuk keperluan studi lapangan. Sehingga, mengurangi beban transportasi siswa saat ada studi lapangan. 

"Misal ke Kota Lama, Kebun Binatang, studi lapangan, anggaran transportasi tidak ada, bisa pakai bus ini gratis. Sehingga tidak menggantungkan iuran orang tua," jelasnya. 

Ditempat yang sama, Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat Provinsi Jateng Kemenhub RI, Ardono mengatakan, dari total 140 bantuan bus sekolah dari Kemenhub, 14 unit dialokasikan untuk Jawa Tengah, dimana salah satunya diserahkan ke Kota Semarang. 

Ardono berharap dengan  keberadaan bus ini bisa memberikan kemanfaatan yang besar, dia mendorong pemerintah daerah bisa menambah. 

"Pemeliharaan dan perawatan tentu harus dilakukan dengan baik agar memberikan manfaat yang optimal" katanya.

Sementara itu, Anggota DPR RI dari Dapil Jateng, Mochamad Herviano Widyatama mengatakan, penyerahan bus sekolah ini merupakan sinergitas antara Komisi V DPR RI, Kemenhub, dan Pemerintah Kota Semarang. 

Dia berharap, bus sekolah ini bisa dimanfaatkan siswa di Semarang. Keberadaan bus sekolah juga menumbuhkan kesadaran siswa menggunakan transportasi umum. 

"Kami mendorong pemerintah pusat terus menggelontorkan lagi. Kami akan komunikasi terus," tandasnya.