Delapan Sekolah Masuk Kategori Adiwiyata

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Purbalingga menetapkan 8 sekolah di Kabupaten Purbalingga dari 14 sekolah yang dinilai pada 17 sampai dengan 24 September lalu sebagai sekolah adiwiyata kabupaten.


Pada jenjang SD, SDN 1 Limbasari berhasil menjadi juara 1 pada sekolah adiwiyata kabupaten dari empat SD yang dinilai oleh tim penilai sekolah adiwiyata.

Pada jenjang SMP, juara satu, dua dan tiga diraih oleh SMP N 1 Mrebet, SMPN 1 Padamara dan SMPN 1 Karangmoncol," kata Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3) & Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup (PSLB3 dan PKLH) pada DLH Kabupaten Purbalingga, Sukirto, Kamis (4/10).

Selain tiga SMP tersebut, ada tiga SMP lainnya yang juga memenuhi kriteria penilaian sebagai sekolah adiwiyata kabupaten yang minimal nilainya 56. Ketiga SMP tersebut yakni SMP N 1 Kaligondang, SMP N 2 Kemangkon dan SMP N 2 Kalimanah.

Selanjutnya untuk kategori SMA/SMK ditetapkan hanya satu sekolah yang memenuhi kriteria penilaian yang disyaratkan yaitu SMK N 1 Bojongsari," lanjut Sukirto.

Sukirto menuturkan penilaian sekolah adiwiyata ini sebenarnya tidak untuk dilombakan melainkan hanya untuk memenuhi kriteria penilaian. Sehingga untuk sekolah yang memang tidak memenuhi kriteria nilai yang disyaratkan tidak bisa dijadikan sebagai sekolah adiwiyata.

Seperti SD, hanya SDN 1 Limbasari yang menjadi juara padahal ada tiga sekolah lainnya yang dinilai, hal ini karena sekolah lain tidak mencapai nilai yang menjadi syarat sekolah adiwiyata kabupaten sehingga yang kita tetapkan hanya SD N 1 Limbasari yang memenuhi syarat dan dijadikan sebagai juara 1 lomba ini," ujarnya.

Sukirto menjelaskan sekolah yang sudah ditetapkan sebagai sekolah adiwiyata kabupaten dapat terus mengembangkan sekolahnya agar penilaian bisa bertambah untuk bisa diajukan pada sekolah adiwiyata provinsi. Ia juga berharap ke depan sekolah yang telah ditetapkan sebagai sekolah adiwiyata kabupaten dapat menjadi contoh bagi sekolah lain agar mampu mewujudkan sekolah yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan.

Karena lingkungan sekolah yang sehat, ramah dan nyaman tentunya bisa menunjang proses pembelajaran di sekolah," ungkap Sukirto.