Seorang warga Poncorejo, Kecamatan Gemuh nekad mengakhiri hidupnya dengan cara melompat dari Jembatan Kalibodri di Desa Penanggulan Patebon Kendal ke sungai, Jumat (28/12).
- Korban Banjir Pantura, 3 Santri Tenggelam Di Area Persawahan
- Love Language Bulog: Berikan Bantuan 5 Ton Beras Kepada Pengungsi Banjir Demak
- Ribuan Warga Program Mudik Gratis Gunakan KRI Banjarmasin Tiba Di Pelabuhan Tanjung Emas
Baca Juga
Nur Zaeni (22) nekad melakukan aksi bunuh diri lantaran mengalami depresi berat sehinggaa dirinya kabur dari rumah dan melompat dari ketinggian lebih dari tujuh meter dan masuk ke dalam sungai itu. Aksi tersebut sempat dicegah oleh kakaknya, Turmudi (33) namun sayang terlambat mencegah korban.
"Dia kabur dari rumah naik sepeda terus saya kejar. Setiba di atas jembatan, Zaeni sudah di pinggiran pagar dan langsung melompat," katanya.
Melihat adiknya melompat ke dalam sungai, dirinya pun berusaha menyelamatkan adiknya dengan berenang dari bibir sungai. Namun karena derasnya arus sungai, membuat Turmudi gagal menyelamatkan nyawa adiknya.
Adiknya pun menghilang ke terseret dalamnya arus. "Adikku sempat muncul dari dalam air sungai dan minta tolong. Saya berusaha menolong namun arus dalam sungai cukup deras, bahkan ada warga yang juga mau ikut nolong namun ngga berhasil," tambahnya.
Malam sebelum kejadian, adiknya sempat mengancam ingin bunuh diri dan sering melakukan percobaan bunuh diri. Bahkan Turmudi pun pernah diminta korban untuk membunuhnya karena adiknya merasa dalam hidupnya sudah tidak memiliki arti.
"Dia sudah mengalami depresi 10 tahun terakhir ini. Sudah berobat ke Semarang namun dari semalam kumat lagi depresinya dan akhirnya nekat melakukan itu," ujarnya.
Saat ini tim gabungan dari BPBD Kendal, PMI Kendal dan tim SAR tengah melakukan pencarian terhadap korban di radius seratus meter dari lokasi kejadian.
"Saya akan tetap menunggu dan membantu pencarian adik saya hingga ketemu. Sampai malampun saya akan tunggu hingga jasadnya ketemu," pungkasnya.
Sementara itu Kepala Desa Penanggulan, Ria Setyaningsih mengatakan, diduga dalam sungai itu ada pusaran air yang kuat sehingga menyebabkan korban sulit ditemukan. "Kejadiannya itu saat sholat jumat. Hingga saat ini korban belum juga ditemukan. Proses pencarian masih dilakukan oelh tim SAR," katanya.
Proses pencarian korban itu pun menjadi perhatian dari warga sekitar dan menyebabkan arus kendaraan yang melintas di atas jembatan itu mengalami tersendat. Hingga Jumat petang, proses pencarian masih dilakukan oleh tim gabungan.
- Kecelakaan Beruntun Empat Truk di Jalur Lingkar Alas Roban
- Kerusakan Jalan Pantura Akibat Banjir Mencapai 100 Kilometer
- Kecelakaan: Mobil Liputan TVOne Kecelakaan Di Tol Pemalang, 3 Korban Meninggal Dunia