- Siap Sukseskan Peringatan May Day 2025, Pemkab Tegal Siapkan Sejumlah Acara
- Ibadah Penutupan Peti Mendiang Paus Fransiskus Awali Rangkaian Prosesi Pemakamannya
- Terpeleset Masuk Sumur, Lansia Di Mrebet Ditemukan Tak Bernyawa
Baca Juga
Tiga orang santri Pondok Pesantren Assa'idiyah berlokasi di Desa Kirig, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus ditemukan meninggal dunia.
Kematian tiga korban yakni MAH, FNW, dan AF terjadi saat sampan yang ditumpangi mereka terguling di area persawahan yang terendam banjir, Jumat (15/03) pukul 06.00 WIB pagi ini.
Informasi yang diterima RMOLJateng menyebutkan, peristiwa naas itu terjadi saat 5 orang santri bermain sampan milik salah satu warga yang berada di dekat pondok pesantren setempat.
Mendayung sampan dengan menggunakan bambu hingga kurang lebih 5 kilometer di area persawahan di blok Krapyak, Desa Kirig, sampan yang ditumpangi lima santri tersebut kemasukan air dan terbalik.
Kapolres Kudus, melalui Kapolsek Mejobo, AKP Rusmanto mengatakan, lima korban akhirnya tercebur ke area sawah yang tergenang air dengan kedalaman sekitar 2,5 meter. Mereka mencoba meminta pertolongan warga sekitar yang berada di dekat lokasi kejadian.
Dua warga yang melihat kejadian yakni Sutarman (32) dan Fadli (31) langsung mendatangi tempat kejadian. Namun lima korban pun sudah tenggelam.
"Dari lima korban, dua orang atas nama Ahmad Rifa'i dan Ilham Firdaus selamat karena bisa berenang'" ujar Rusmanto.
Namun, tiga korban lainnya berinisial MAH (16) warga Kecamatan Kayen Pati, FNW (14) warga Kecamatan Mayong Jepara dan AF (15) warga Desa Wotan Kecamatan Sukolilo Pati ditemukan meninggal dunia. Kematian tiga korban diduga karena mereka tidak bisa berenang untuk menyelamatkan diri.
Sementara itu, Kepala Sekolah Madrasah Aliyah (MA) Salafiyah Kudus, Ahmad Said Safuan membenarkan bahwa korban MAH merupakan siswa kelas XII IPA. Korban rencananya akan mengikuti ujian kelulusan besok.
"Dia (korban MAH) berasal dari Kayen Kabupaten Pati, siswa tersebut merupakan kelas 12 yang rencananya besok mau ujian," ujar Safuan.
Selanjutnya untuk dua korban lainnya, kata Safu'an, merupakan siswa SMK Assaidiyah Kudus. Korban berinisial FNW merupakan siswa kelas XI dan AF adalah siswa kelas X.
Dari informasi yang didapat Safu'an dari para santri pondok pesantren setempat, kelima korban telah diperingatkan agar tidak bermain sampan. Padahal saat itu sudah waktunya untuk bersiap berangkat sekolah.
"Sudah diperingatkan temannya, namun mereka (korban) tetap punya keinginan bermain," katanya.
Safu'an menjelaskan, ketiga korban yang meninggal dunia saat ini sudah disucikan dan dibaringkan sementara di Pondok Pesantren Assa' idiyah Mejobo Kudus. Hal itu sambil menunggu pihak keluarga korban datang menjemputnya.
"Setelah keluarga sampai, para korban akan langsung diantar ke rumah duka masing-masing. Untuk dua anak yang selamat, saat ini kondisi mereka belum stabil, masih syok," terangnya.
- Menata Impian Lolos Sekolah Kedinasan Dan TNI-POLRI
- Bakesbangpol Blora Gelar Peningkatan Kapasitas Perkumpulan Bhakti Praja
- Siap Sukseskan Peringatan May Day 2025, Pemkab Tegal Siapkan Sejumlah Acara