Di Rumah, Awan Harap Bisa Segera Pulih

Paska mengalami cedera leher pada pertandingan timnas melawan Tokyo FC beberapa waktu lalu, Awan Setho diharuskan beristirahat. Saat ini, kiper muda berbakat itu menghabiskan masa rehatnya di rumahnya di Komplek PSIS BLOK B.12 RT.01 RW.14 Kel. SendangMulyo, Kec. Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah.


Saat dihubungi, Awan mengaku masih dalam kondisi pemulihan. Oleh dokter, Awan diharuskan mengenakan neck collar supaya posisi lehernya terjaga. Kata dia, penyangga itu disarankan oleh dokter karena tulang wajahnya masih dalam kondisi rawan.

"Dokter masih menyarankan demikian mas. Kata dokter kondisi saya baik-baik saja, tidak ada luka serius. Hanya memar pada bagian dalam," ungkap Awan, Rabu (31/1), kepada RMOL Jateng.

Awan menceritakan kondisinya saat terjadi benturan. Menurutnya, kejadian berlangsung sangat cepat. Saat itu, lanjutnya, bola menggelinding sangat cepat ke arahnya. Kemudian, Awan bergerak maju untuk menyelamatkan gawangnya. Pada waktu yang sama, striker Tokyo FC juga melaju cepat sehingga benturan terjadi dan menghantam bagian wajah Awan.

"Habis benturan, mata saya seketika menjadi gelap. Saya hanya bisa terkapar dan berusaha tetap membuka mata saya biar ndak pingsan," ujarnya.

Saat ditanya kapan bisa merumput lagi, Awan mengaku belum bisa memastikan. Hingga saat ini, Awan masih menunggu hasil pemeriksaan dokter. Kalau dokter belum mengijinkan, lanjutnya, dia harus beristirahat lagi hingga pulih. "Nanti, tanggal 5 Februari saya dijadwalkan pemeriksaan kembali," imbuhnya.

Terkait permintaan maaf dari Tokyo FC, Awan dengan berbesar hati menerima. Dia juga mengatakan jika peristiwa semacam itu bisa saja terjadi di lapangan. Oleh karena itu, dia juga berpesan kepada para pemain sepak bola supaya berhati- hati dalam bermain. Soal trauma, Awan tidak terlalu memikirkannya. Dia berharap dapat segera merumput dengan hati hati.

Sementara ini, Awan masih berkumpul bersama keluarga. Bagi dia, proses penyembuhan dapat berjalan lebih cepat apabila dirawat secara penuh kasih oleh keluarga. Lagipula, dia juga sudah jarang sekali pulang ke rumah.