Artis Mario Lawalata menjadi salah satu peserta parade Obor Api (Torch Relay) Asian Games 2018 di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel), Sabtu malam (28/7).
- Bupati Abdul Hafidz : Sumur Gas Krikilan Sudah Habis
- Blok Rokan Diserahkan Ke Chevron Khianati Nawa Cita
- Akar Rumput Golkar Yakin Jokowi Nyaman Dengan Airlangga
Baca Juga
Obor tersebut dibawa secara estafet di sejumlah titik Bulukumba sebelum api di-relay (dipindahkan) dari atas kapal pinisi menuju tempat wisata Pantai Bira.
"Suatu kehormatan besar Sulsel ditunjuk sebagai salah satu titik pawai obor Asian Games," kata Bupati Bulukumba, AM Sukri A. Sappewali dalam keterangan persnya.
Sukri menjelaskan, api Asian Games itu terlambat dua jam ketibaan dari jadwal semula di Bulukumba. Rombongan INASGOC dan Pemprov Sulsel baru tiba di pelataran Masjid Islamic Center Dato Tiro, Bulukumba pukul 15.00 WITA.
Seremoni penyerahan Api Asian Games masih dalam bentuk Tinder Box dilakukan simbolis dari pihak Pemprov ke Bupati Bulukumba, Sukri. Lalu, Sukri mengambil api tersebut menggunakan obor dan menyerahkan kepada atlet pembawa obor.
Obor api kemudian diarak oleh pelari dari Masjid Islamic Center sampai ke pertigaan SMAN 1 Bulukumba. Arak-arakan menempuh jarak sekitar 1,7 kilometer. Sebanyak 14 orang ditunjuk membawa obor api secara estafet.
Pembawa obor terdiri dari 10 atlet Bulukumba, seorang dari pihak sponsor (Telkomsel) dan tiga orang dari pihak INASGOC yaitu Mario Lawalata (artis), Minarti Timur (mantan pebulutangkis nasional) dan Rosiana Tendean (mantan pebulutangkis nasional).
Atlet pencak silat asal Bulukumba, Selvi dipercaya membawa obor melintasi pusat pelabuhan ikan (PPI) Tanah Beru, Bulukumba sebelum diserahkan ke Mario Lawalata.
Selanjutnya, Mario dan Selvi membawa obor menggunakan perahu karet menuju salah satu kapal pinisi.
"Ada tiga buah kapal Pinisi yang mengantar rombongan Torch Relay ke Pantai Bira. Pinisi dikawal dengan 45 kapal lainnya yang berbobot 25 sampai 45 GT," terang Sukri.
Dari tangan Mario, api obor dipindahkan ke obor Rosiana yang menunggu di pinisi lainnya. Setelah itu, api dibawa ke Pantai Tanjung Bira, pusat dari puncak acara seremoni parade Torch Relay Asian Games.
Berbagai acara disiapkan untuk mengisi acara puncak tersebut. Mulai dari tarian adat dan kolosal. Hingga penjemput dari komunitas mobil dan motor. Mereka menyesuaikan dengan formasi rombongan INASGOC.
"Sebanyak 10 ribu warga masyarakat tumpah ruah di pinggir jalan untuk menyaksikan kirab Api Asian Games. Ini salah satu peristiwa langka yang menjadi kebanggaan warga Bulukumba. Diharapkan dapat memicu semangat olahraga di Bulukumba. Apalagi ini untuk kedua kalinya Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games setelah 56 tahun lalu," ungkap Sukri.
Seperti diketahui, Asian Games tahun 2018 ini adalah yang kedua kalinya Indonesia menjadi tuan rumah. Tepatnya, sejak 56 tahun silam, ketika Soekarno masih jabat Presiden tahun 1962.
Menurut Sukri, momentum tersebut dapat mencuri perhatian dunia dengan menampilkan identitas Bulukumba. Dalam hal ini Pinisi dan budaya lainnya.
Artinya, even Torch Relay Asian Games 2018 ini menjadi kesempatan Bulukumba untuk mempromosikan wisata di daerahnya. Khususnya, dalam meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman).
- Bupati Abdul Hafidz : Sumur Gas Krikilan Sudah Habis
- Blok Rokan Diserahkan Ke Chevron Khianati Nawa Cita
- Akar Rumput Golkar Yakin Jokowi Nyaman Dengan Airlangga