Dialog Pendidikan, Bang Saleh Minta Pemerintah Seriusi 4 Hal Ini

Bendahara Partai Golkar Jateng Mohammad Saleh meminta pemerintah membenahi beberapa hal.


Hal itu dikatannya sebagai narasumber dalam acara talkshow dengan tajuk "Ada Apa dengan 4?" di televisi nasionaal.

Caleh  Partai Golkar tersebut mengatakan sesuai tema talkshow 'Membangun Pendidikan dan Kesehatan' di Jawa Tengah dari sisi bantuan hingga infrastruktur masih banyak kekurangan.

"Pertama, dari sisi bantuan dan infrastruktur. Ada stagnasi dalam pembangunan infrastruktur pendidikan kita. Sarana prasarana masih ditemukan banyak yang kurang memadai," terangnya saat dialog di Studio TVRI Jateng, Rabu (27/3/2019)

Bang Saleh, begitu sapaan akrabnya, mencontohkan Kota Semarang yang notabene ibukota Jawa Tengah memiliki problem serupa.

Rata-rata permasalahan yang dihadapi sekolah pada umumnya adalah pembangunan sarana dan prasarana tidak tuntas alias kurang memenuhi standart.

Di luar itu, caleg DPRD Jateng nomor satu tersebut membero catatan yang kedua

Ia meminta pemerintah kedepannya betul-betul lebih diperhatikan terutama berkaitan nasib guru-guru honorer.

"Bagaimana bisa pemerintah meminta guru mengajar dengan baik dan benar, kalau persoalan kebutuhan hidup para guru itu sendiri belum kelar," katanya.

Saleh menambahkan masalah ketiga ialah masih adanya dikotomi antara sekolah swasta dan negeri begitu pula status kepegawaian tenaga pengajar yang pada sekolah itu sendiri.

Karenanya Mohammad Saleh meminta agar pemerintah tidak membeda-bedakan guru swasta dan negeri yang mana sampai sekarang masih berlangsung.

"Pada titik ini harus diakui, ada ketidakadilan dalam penyelenggaraan pendidikan antara sekolah negeri dan swasta. Mulai dari bantuan, pembangunan sarana dan prasarana, hingga soal pengakuan," ujarnya

Hal itu  berdampak pada keberlanjutan masyarakat ke depannya.

Seolah sekolah negeri urusan pemerintah sedangkan swasta tanggungjawab masyarakat.

Tetapi lanjut dia, manakala telah lulus hasilnya diharapkan serupa.

Keempat, aktualisasi dan digitalisasi. Dia menegaskan Golkar jateng telah berkomitmen mendukung program making Indonesia 4.0 yang merupakan komitmen Jokowi memasuki era revolusi industri.

"Tujuannya agar output pendidikan sesuai dengan kebutuhan industri di era sekarang. Sesuai yang digembar-gemborkan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto," jelasnya

Atas dasar itu, pihaknya kini telah membuat gerakan digital di laman www.gerakandigital.com, untuk memberi pelatihan pada para pemuda dan guru sekolah agar melek digital.

Dirinya khawatir pada era industri 4.0 masih ditemukan siswa atau murid sekolah belajar dalam ruang 3.0 dan diajarkan oleh guru industri 2.0.

"Ini bahaya, jika terjadi, maka pendidikan kita akan terus tertinggal. Karena itu sekali lagi saya minta pemerintah perbaiki sektor itu semua dan lebih seriua," tegasnya.

Turut hadir dan menjadi narasumber lain mewakili partai politik di Jateng antara lain Yudi dari Partai Gerindra dan Sukirman Kirana mewakili PKB.