Dibuka Pertunjukan PSHT, Grebeg Besar Demak Berlangsung Menarik

Bupati Demak, Eisti'anah makan bersama Sego Ancakan yang telah di doakan Sepuh Kadilangu R. Muhammad Cahyo Iman Santoso pada puncak acara Grebeg Besar yang dipusatkan di area Pendopo Notobratan, Minggu (16/6). Istimewa
Bupati Demak, Eisti'anah makan bersama Sego Ancakan yang telah di doakan Sepuh Kadilangu R. Muhammad Cahyo Iman Santoso pada puncak acara Grebeg Besar yang dipusatkan di area Pendopo Notobratan, Minggu (16/6). Istimewa

Puncak acara Grebeg Besar di Kabupaten Demak berlangsung sangat menarik. Tak hanya menampilkan ragam suguhan521 porsi Sego Ancakan yang diletakkan diatas rangkai bambu tapi juga menonjolkan pakem dan keautentikannya yang dijaga oleh para Waris Kanjeng Sunan Kalijaga tersebut.


Hal itu bisa dilihat dari pembukaan puncak acara yang dipusatkan di area Pendopo Notobratan yang turut dihadiri Bupati Demak dr.Hj.Eisti'anah,SE dan Wakil Bupati KH.Ali Makhsun,M.Si serta jajaran Forkompimda, Minggu (16/6).

Puncak acara dibuka dengan pertunjukkan gerak rampak tegas dari kelompok Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) cabang Demak sebagai persembahan bagi kedatangan Bupati, Wakil Bupati beserta rombongan. Dan dibuka secara simbolis dengan pemukulan gong oleh Bupati Demak.

Dalam kesempatan ini, Bupati Demak, dr.Hj.Eisti'anah menyampaikan bahwasannya makna dari 521 porsi Sego Ancakan yang diletakkan diatas rangkai bambu yang disebut ancak dan dikemas serta ditutup daun jati, menjadi simbol syukur atas keberkahan yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa terhadap warga Demak.

"Acara ini kian khidmat setelah 521 Sego Ancakan didoakan secara langsung oleh Sepuh Kadilangu R. Muhammad Cahyo Iman Santoso, menjadi simbol syukur atas keberkahan yang diberikan Allah SWT terhadap Kab.Demak dan warganya selama 521 tahun Demak berdiri," paparnya.

Dengan khidmatnya acara ini, Bupati berharap, gelaran Grebeg Besar Demak bisa berjalan tertib dan kondusif terutama saat warga memperebutkan sego Ancakan.

"Bagi warga yang sudah berkumpul di area Pendopo Notobratan diharap dapat bersabar, tertib dan kondusif untuk memperebutkan 521 Sego Ancakan, sebagai simbol hari jadi Kabupaten Demak," imbuhnya.

Sekedar diketahui, Grebeg Besar Demak adalah perayaan yang dilakukan setahun sekali pada bulan Zulhijah oleh masyarakat Muslim di Masjid Agung Demak.

Bentuk kegiatannya adalah ziarah ke makam sultan kesultanan Demak dan ke makam Sunan Kalijaga. Dan, pada malam hari menjelang tanggal 10 Zulhijah, diadakan acara Tumpeng Sanga dan di Kadilangu diadakan Selamatan Ancakan.

Di pagi harinya, yakni pada tanggal 10 Dzulhijah, masyarakat melaksanakan salat Idul Adha di Masjid Agung Demak.

Setelah itu, dilakukan ritual utama dalam Grebeg Besar Demak berupa penyucian benda pusaka yang disebut dengan uborampe. Grebeg Besar Demak digunakan sebagai upacara adat, hiburan, media komunikasi, penyatuan nilai-nilai kemasyarakatan dan objek pariwisata.