Diduga Epilepsinya Kambuh, Bocah 6 Tahun Tewas Tercebur Sumur Saat Ibunya Mandi

Petugas BPBD Kabupaten Boyolali Saat Mengevakuasi Jasad BL Bocah 6 Tahun Yang Tercebur Sumur Dibantu Warga Di Kecamatan Kaliwiro, Kabupaten Semarang. Erna Yunus B/RMOLJawaTengah
Petugas BPBD Kabupaten Boyolali Saat Mengevakuasi Jasad BL Bocah 6 Tahun Yang Tercebur Sumur Dibantu Warga Di Kecamatan Kaliwiro, Kabupaten Semarang. Erna Yunus B/RMOLJawaTengah

Kesedihan tak terbendung menerpa pasangan suami istri, Marsiyem dan Joko (45), warga Desa Mukiran, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Semarang.


Keduanya harus menelan pil pahit mendapatkan kenyataan anak mereka yang masih berusia 6 tahun, berinisial BL, tewas tercebur sumur.

Sontak, lingkungan tempat tinggal korban pun geger. Suasana rumah duka masih banyak didatangi kerabat, sanak saudara, dan bahkan teman sekolah hingga guru BL di Taman Kanak-kanak hingga Jumat (9/8).

Peristiwa yang tak terduga-duga itu harus menerjunkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali untuk mengevakuasi korban yang meninggal di dasar sumur sedalam 15 meter.

Kapolres Semarang AKBP Ike Yulianto W, melalui Kapolsek Kaliwungu, Iptu A. Ruly Asmoro menyampaikan kebenaran akan peristiwa tersebut.

"Benar bahwa kejadian menimpa anak usia 6 tahun, berinisial BL, masih duduk di bangku Taman Kanak-kanak. Dimana saat kejadian korban menemani ibu kandungnya, Marsiyem, mencuci pakaian di sekitar sumur yang lokasinya tepat di samping rumah," ungkap Iptu A. Ruly Asmoro.

Sebelum kejadian, ibu korban mandi dikamar mandi bersebelahan dengan sumur. Sementara, korban bermain di sekitar sumur dengan posisi bibir sumur dalam keadaan tertutup semua bagian dengan papan.

Selang beberapa waktu ayah korban Purnawan Joko (45) yang berada di dalam rumah mendengar suara pecahan kayu dan teriakan minta tolong anaknya, dan ayah korban mendatangi lokasi sumur.

"Mengetahui anaknya tercebur ke dalam sumur dengan kedalaman kurang lebih 15 Meter, ayah korban meminta bantuan tetangga sekitar dan diputuskan 1 orang tetangga pak Topo (48) untuk turun kedalam sumur," terang dia.

Saat proses evakuasi, saksi yang turun ke dalam sumur mengalami sesak nafas diduga terdapat gas di dalam sumur dan tetangga korban tersebut dibawa ke Puskesmas untuk mendapatkan pertolongan.

Di saat bersamaan, perangkat desa menghubungi kepolisian selanjutnya, Polsek Kaliwungu menghubungi BPBD Kabupaten Boyolali untuk evakuasi tubuh korban dengan peralatan memadai.

"Beberapa saat kemudian, tubuh korban BL berhasil diangkat dari dalam sumur, setelah dilakukan pemeriksaan pihak Puskesmas Kaliwungu korban dinyatakan sudah meninggal dunia," imbuhnya.

Belakangan diketahui bahwa BL, anak ke 2 dari 3 bersaudara itu, memiliki riwayat sakit epilepsi. Selama ini ia rutin menjalani kontrol dan terapi ke Rumah Sakit Umum (RSU) dr. Moewardi Solo.

Sehingga pihak Polsek Kaliwungu menduga korban tercebur kedalam sumur, saat korban kambuh sakitnya dan menimpa papan penutup sumur lalu masuk tercebur sedalam 15 meter.

Selanjutnya, pihak keluarga menerima kejadian tersebut dan membubuhkan surat pernyataan menolak dilakukan autopsi. Jasad korban kemudian diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.