Dinnakerind : IKM, Indikator Penguat Ekonomi Kreatif Demak

Fasilitas Pelatihan Dinnakerind Kabupaten Demak Bertempat Di Balai Latihan Kerja (BLK), Dibagi Ke Dalam Beberapa Kelas Keterampilan Produksi Produk-Produk Makanan, Kelas Menjahit, Serta Konveksi. Dicky Aditya/RMOLJateng
Fasilitas Pelatihan Dinnakerind Kabupaten Demak Bertempat Di Balai Latihan Kerja (BLK), Dibagi Ke Dalam Beberapa Kelas Keterampilan Produksi Produk-Produk Makanan, Kelas Menjahit, Serta Konveksi. Dicky Aditya/RMOLJateng

Menjamunya Industri Kecil Menengah (IKM) di hampir seluruh pelosok, dinilai bisa menjadi indikator dalam penguatan ekonomi kreatif di Demak. Karena itu, dalam upaya peningkatan kesejahteraan, Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Dinnakerind) Demak gencar lakukan program pelatihan keterampilan bagi para pelaku usaha.

Kepala Dinnakerind Demak, Agus Kriyanto berharap dengan adanya pelatihan ini, IKM-IKM di Kota Wali, tak hanya bisa meningkatkan omzet pendapatannya tapi juga bisa memasarkan produk-produk tembus ke pasar nasional dan internasional.

Produknya beragam ada makanan, konveksi, dan lain-lain. Mayoritas di Demak paling banyak makanan. Makanan mudah dan banyak dicari masyarakat," ucap Agus Kriyanto, baru-baru ini.

Tak hanya melakukan pelatihan kepada IKM, Agus juga menuturkan, Dinnakerind Demak juga melakukan pendampingan terhadap masyarakat untuk jadi pelaku usaha baru.

“Peserta pelatihan juga bisa setelah lulus membuat usaha industri kecil, output pelatihan bisa wirausaha, bisa ke pabrik," terang Agus. 

Fasilitas pelatihan Dinnakerind Kabupaten Demak bertempat di Balai Latihan Kerja (BLK), dibagi ke dalam beberapa kelas keterampilan. Mulai dari produksi produk-produk makanan, kelas menjahit, serta konveksi. 

Menurut Agus, masyarakat peserta pelatihan khusus dari Demak. Peserta pelatihan rata-rata dari keluarga kurang mampu dan calon tenaga kerja sedang mencari bekal keterampilan agar siap kerja. 

"Satu kelas isinya 40 peserta. Jadi, pelatihan Dinas Perindustrian Provinsi bekerja sama dengan kami. Pesertanya semuanya dari Demak," tambah Agus. 

Hasil pelatihan diadakan Dinnakerind, sebut Agus, masyarakat dapat menciptakan peluang usaha dari kelas diikuti sesuai kompetensinya. Produk dihasilkan beragam tetapi paling banyak kuliner.