Dishub Pantau Peningkatan Lalu Lintas Nataru Hanya 5 Persen

Dinas Perhubungan Kota Semarang mencatat arus lalu lintas selama libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru) tidak terjadi peningkatan signifikan.


Bahkan peningkatannya hanya sekitar 5-10 persen dari hari biasa.

Hal ini disampaikan oleh Kabid Pengendalian dan Ketertiban Dinas Perhubungan Kota Semarang, Antonius Haryanto saat bertugas di Posko Nataru Tugumuda Semarang. 

Toni, begitu ia disapa, mengapresiasi masyarakat yang mematuhi imbauan dari pemerintah untuk mengurangi mobilitas di luar rumah. Menurutnya, peningkatan arus lalu lintas bisa terpantau jika kawasan Simpang Lima, Kota Lama dan Pusat oleh-oleh Pandanaran terlihat padat.

Meski demikian, Toni menyebut kendaraan berplat luar kota sudah cukup banyak terpantau masuk Kota Semarang.

"Barometer kami ketersendatan adalah kawasan Simpang Lima, Kota Lama dan pusat oleh-oleh Pandanaran dan sepanjang libur Nataru ini terpantau tidak ada kemacetan yang berarti," kata Toni kepada RMOLJateng, Selasa (28/12).

Toni mengatakan, untuk mengantisipasi kemacetan di titik rawan, pihaknya menerapkan sejumlah cara. Misalnya di kawasan Kota Lama yang menjadi salah satu ikon serta jujugan wisata di Semarang. 

"Jika sudah terpantau ramai maka akan dilakukan buka tutup diujung jalan Cendrawasih-Soeprapto untuk mengantisipasi membludaknya pengunjung di Kawasan Kota Lama dan kami harap para pengunjung bisa parkir di kantong-kantong parkir yang sudah disediakan," ungkap Toni.

Selain kawasan Kota Lama, Pusat Oleh-Oleh Pandanaran juga menjadi fokus dishub. Bahkan saat jam padat, Dishub menempatkan petugas untuk mengatur arus lalu lintas. Namun saat dinilai lengang, maka kawasan tersebut akan tetap dipantau melalui ATCS.

Menurutnya, jika wisatawan bisa tertib memarkirkan kendaraan di kantong parkir yang telah di sediakan maka akan mengurangi kepadatan arus lalu lintas.

"Imbauan kami wisatawan bisa parkir di tempat resmi agar tidak menimbulkan kemacetan, kecelakaan dan tidak ada tindakan pemungutan uang parkir diluar batas kewajaran," terangnya.

Disinggung tentang persiapan antisipasi keramaian pada malam Tahun Baru, Pihaknya mengaku tetap melakukan pantauan baik secara langsung maupun dari ATCS. Pihaknya juga mengimbau agar masyarakat tidak ada yang membuat keramaian atau kerumunan dan bahkan iring-iringan kendaraan saat malam pergantian tahun.

"Kami imbau tidak ada iring-iringan, karena aktivitas ini yang dapat mengganggu arus lalu lintas. Kemungkinan puncak keramaian tanggal 31 Desember sedangkan tanggal 1 Januari dimungkinkan akan ramai di pusat oleh-oleh," pungkasnya.