Disperkim Bakal Tanam Tabebuya dan Pule

Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang berencana akan mengganti pohon peneduh berjenis angsana dan trembesi di jalan protokol Kota Semarang dengan pohon pule dan tabebuya. Pasalnya pohon peneduh sebelumnya rentan tumbang. Terlebih dalam sepekan terakhir hujan lebat dan angin kencang menumbangkan puluhan pohon.


Disperkim mencatat ada 33 pohon yang tumbang pada hari Senin (25/10) malam. Pohon-pohon yang tumbang berjenis angsana dan trembesi yang memiliki daun lebat dan rimbun yanh banyak di tanam di Jalan Veteran, Kampung Kali dan jalan protokol lainnya.

"Kalau perawatan sudah kita lakukan dengan memangkas ranting untuk antisipasi pohon tumbang tapi karena cuaca cukup ekstrem dan ini bisa dibilang bencana juga, masyarakat harus tetap waspada," kata Kepala Disperkim Kota Semarang, Ali, Rabu (27/10).

Pohon tumbang, lanjut Ali, memang rawan terjadi disemua daerah yang memiliki pohon rimbun. Selain itu  Disperkim sudah mendata aset pohon milik Pemkot di wilayah Kota Semarang bagian barat dan timur yang jumlahnya sekitar 10 ribu pohon.

"Jadi ada empat wilayah yaitu barat, timur, selatan, dan utara, yang baru didata di wilayah barat dan timur dengan jumlah sekitar 10 ribu pohon. Setiap hari kita kroscek, dan lakukan pemotongan dahan," imbuhnya.

Pemilihan pohon pule dan tabebuya memang dipilih untuk mengganti pohon yang sudah tua. Ali mengatakan selain untuk langkah penghijauan juga sebagai estetika kota.

Terkait dengan besarnya anggaran untuk pengadaan pohon, Ali tidak hanya mengandalkan dana APBD Pemkot Semarang namun juga menerima hibah pohon dari program CSR pihak swasta.

"Baru-baru ini kita juga dapat bantuan 200 pohon tabebuya, nah ini akan kita tanam dan ganti kemarin yang rubuh. Gerakan penghijuan akan terus dilakukan sebagai bentuk gerakan penyejukan udara Kota Semarang," tandasnya.