Hujan ekstrem yang mengguyur Kota Semarang, bukan saja mengakibatkan banjir, namun juga bencana tanah longsor.
- Kaliori di Terjang Puting Beliung, 15 Rumah Warga Rusak
- Niat Cari Burung, Saiful Tewas Tersengat Listrik
- Semarang: Dua Kelompok Massa Sambut Hari Buruh Dengan Aksi Unjuk Rasa
Baca Juga
Hujan ekstrem yang mengguyur Kota Semarang, bukan saja mengakibatkan banjir, namun juga bencana tanah longsor.
Pimpinan dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Semarang, Selasa (9/2), menyambangi beberapa korban tanah longsor yang berada di Lempongsari Gajahmungkur.
Dipimpin Ketua DPRD Kota Semarang, Kadar Lusman, rombongan wakil rakyat itu memberikan bantuan dan semangat bagi korban tanah longsor.
"Bantuan ini akan terus berlanjut entah itu dari Pemkot, ataupun bantuan dari pihak lain. Saya pastikan terus mengalir ke wilayah yang terkena bencana," kata Pilus saat menyerahkan bantuan.
Pilus, sapaannya, juga menyampaikan jika penanganan bencana yang ada di Kota Semarang sudah dilakukan sebaik mungkin oleh Pemerintah kota Semarang. Bahkan berbagai bantuan untuk warga yang terdampak tak pernah henti disalurkan.
"Kondisinya masih dilematis, kalau dibangun talud belum bisa dilakukan karena curah hujan yang tinggi, namun penanganan tetap harus dilakukan secara cepat dan tepat," ujar Pilus.
Untuk bencana longsor, menurut Pilus, harus dikaji lebih dalam oleh Dinas Tata Ruang (Distaru), untuk wilayah mana saja yang layak ditempati terkait kerawanan longsor hingga banjir, terlebih saat musim hujan tiba.
'Hasil kajian ini namanya rencana tata ruang wilayah (RTRW), misalnya wilayah mana yang boleh dan aman ditinggali masyarakat," pungkasnya. [sth]
- Kebakaran Pasar Sayung Demak Diduga Konsleting Listrik dari Gudang Sembako
- Jepara: Peringatan Hari Buruh Internasional Atau May Day (Labour Day) Dimeriahkan Dengan Aksi Jalan Sehat Dan Senam Bersama.
- Puting Beliung Porak Porandakan Dua Desa di Warungasem