DPRD Kota Semarang Dorong BPBD Anggarkan Pembelian Air Bersih pada APBD Perubahan 2023

Dialog Interaktif DPRD Kota Semarang di Patra Hotel and Convention Semarang, Rabu (13/9).
Dialog Interaktif DPRD Kota Semarang di Patra Hotel and Convention Semarang, Rabu (13/9).

Ketua DPRD Kota Semarang, Kadarlusman mendorong Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang untuk menganggarkan pembelian air bersih pada APBD Perubahan 2023.


Pasalnya, saat ini ketersediaan air bersih di BPBD sudah habis dan hanya mengandalkan bantuan corporate social responsible (CSR) dari berbagai perusahaan yang ada di Kota Semarang.

"Anggaran dari BPBD sudah habis dan apakah kalau sudah habis kita hanya menggantungkan dari CSR saja? Kan tidak. Makanya kami dorong untuk mengajukan di perubahan dalam penyediaan air bersih, perubahan ada CSR juga jalan," kata Pilus, sapaan akrabnya, usai Dialog Interaktif DPRD Kota Semarang tentang penanganan dampak El Nino di Patra Hotel and Convention Semarang, Rabu (13/9).

Kebutuhan air bersih dinilainya tidak membutuhkan banyak anggaran, hanya sekitar Rp 50 - Rp 75 juta.  Nantinya dari anggaran tersebut bisa diberikan air bersih ke PDAM untuk mengatasi kekeringan.

Bahkan air bersih, lanjutnya, tidak hanya untuk mengatasi kekeringan saja, namun saat musim penghujan air bersih juga dibutuhkan.

"Saat musim hujan juga butuh air bersih. Kalau banjir itu kan air bersih sangat dibutuhkan, sehingga menganggarkan air bersih itu pasti akan terpakai, jangan sampai nanti BPBD kepontal-pontal (tergesa-gesa)," jelasnya.

Pihaknya meminta kepada BPBD untuk memetakan Kecamatan, Kelurahan hingga RW mana yang kekeringan dan membutuhkan pasokan air bersih.

"Makanya saya minta untuk dipetakan berapa Kecamatan yang rawan kekeringan, nanti dari Kecamatan ada berapa kelurahan lalu ada berapa RW dan jumlah jiwa serta KK berapa jadi kebutuhan airnya berapa, sehingga tahu berapa banyak kebutuhannya," paparnya.