- Perjalanan Autoclave Raksasa Sudah Tiba di Kebumen
- Jalur Tengkorak Bayeman Kembali 'Makan Korban'
- Pecah Ban, Truk Bermuatan Pasir Terguling di Kemangkon
Baca Juga
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) langsung bergerak cepat (Gercep) menangani tanah longsor di Pilang, Kecamatan Randublatung yang terjadi pada Jumat (31/1) lalu.
Kepala Bidang Sumber Daya Air DPUPR Blora, Surat membenarkan jika pihaknya langsung melakukan kajian sekaligus langkah-langkah penanganan longsoran tersebut secara cepat.
Hasilnya, kejadian tanah longsor di sempadan sungai yang terletak di dukuh Bulakan Desa Pilang Randublatung, berpotensi merusak tempat tinggal warga yang tinggal di lokasi.
Pasalnya, panjang tanah longsor kurang lebih 50 meter yang sangat parah sekitar 25 meteran berpotensi besar mengancam langsung terhadap 3 rumah warga yang terancam amblas dan longsor.
“Ini kami mengupayakan penanganan darurat dengan konstruksi turap kayu kolaborasi bersama BBWS Solo dan pemdes setempat,” ucap Surat.
Penanganan konstruksi turap kayu sifatnya sebagai penanganan darurat untuk mengurangi dampak kerusakan yang terjadi dan diharapkan dapat mencegah agar longsor tidak terulang kembali.
“Untuk rencana penanganan lanjutan sudah kami koordinasikan dengan jajaran PPK OP 4 BBWS Bengawan Solo agar pada tahun ini juga mendapatkan prioritas penanganan lanjutan,” jelasnya.
Hal tersebut mengingat pada tahun 2024 kemarin dari BBWS Bengawan Solo sudah melakukan pekerjaan penanganan longsoran dengan konstruksi dinding Bronjong di bagian tanggul sungai sisi bawah, belum sampai ke dinding tanggul longsor yang bagian atas.
Lebih lanjut disampaikan Kabid SDA DPUP Blora, untuk tindak lanjut koordinasi tersebut pihaknya masih menunggu informasi lebih lanjut dari pihak BBWS Bengawan Solo, mengingat pada tahun ini anggaran pemeliharaan sungai yang dimiliki oleh BBWS Bengawan Solo juga sangat terbatas.
Namun demikian, kata Surat, dari Dinas PUPR Kab. Blora senantiasa mengupayakan koordinasi yang intensif agar kedepannya dapat dilakukan langkah-langkah penanganan secara permanen.
Langkah ini dilakukan untuk memperkuat tebing sungai maupun normalisasi alur sungai yang berada disekitar lokasi bencana tanah longsor di dukuh Bulakan Desa Pilang Kec. Randublatung agar bencana tanah longsor di lokasi tersebut tidak terulang kembali.
“Oleh karena itu kami juga meminta agar masyarakat juga tetap tenang dan selalu waspada serta kami mengimbau sebaiknya pembangunan perumahan agar tetap aman dari bencana tanah longsor jangan sampai didirikan di area sempadan sungai,” tuturnya.
Penanganan longsoran tersebut dilaksanakan secara kolaboratif dan bergotong royong antar semua pihak terkait antara Pemkab Blora melalui Dinas PUPR Kab Blora bersama dengan Jajaran bidang OP BBWS Bengawan Solo dan Pemdes Desa Pilang beserta masyarakat setempat.
Sementara itu Kepala Desa Pilang Suyatno mengatakan kejadian ini untuk kedua kalinya.
“Yang pertama 2014 dan sekarang ini, ada 6 KK yang terancam tempat tinggalnya rusak terbawa longsor, tidak ada korban jiwa. Lokasinya berada pada sempadan sungai Wulung, salah satu rumah warga tanah terasnya sudah terbawa," ungkapnya.
Dikatakannya dari pemerintah desa Pilang sudah berkoordinasi Dinas PUPR untuk penanganan tanah longsornya dan siap berkolaborasi.
“Sedangkan Dinas Perkim Kabupaten Blora, mengajukan bantuan bedah rumah untuk warga yang terdampak tersebut,” terang Suyatno.
- Pemkab Blora Tancap Gas Dukung Pembentukan Koperasi Merah Putih
- Bupati Arief Rohman Kukuhkan Duta Genre Blora Periode 2025-2026
- Polres Blora Tangkap 3 Pelaku Curanmor di Kudus