H-16 Lebaran, Survei: Pergerakan Mudik Capai 146,48 Juta Orang

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi Bicara Kepada Awak Media Setelah Melaporkan Hasil Survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kepada Presiden Dan Stakeholders Pada Jumat (14/03). Humas Kemenhub
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi Bicara Kepada Awak Media Setelah Melaporkan Hasil Survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kepada Presiden Dan Stakeholders Pada Jumat (14/03). Humas Kemenhub

Jakarta - Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi melaporkan hasil survei Kementerian Perhubungan melalui Badan Kebijakan Transportasi (BKT) kepada Presiden Prabowo Subianto dan stakeholder terkait terkait potensi pergerakan masyarakat selama periode Lebaran tahun 2025.


Melalui keterangannya, Menhub sebut BKT kerja sama dengan Litbang Kompas, yang menunjukkan hasil survei potensi pergerakan masyarakat selama libur Lebaran tahun ini diprediksi mencapai 146,48 juta jiwa atau setara 52% dari total penduduk Indonesia.

“Menyikapi munculnya angka tersebut, kami telah melakukan rapat koordinasi dengan berbagai pihak, mulai dari menteri-menteri, kepala daerah, pimpinan BUMN, hingga pihak swasta. Langkah ini kami lakukan jauh-jauh hari guna memastikan masyarakat dapat melakukan perjalanan mudik dan balik Lebaran dengan selamat, nyaman, dan lancar,” ujar Menhub Dudy saat Rapat Koordinasi Persiapan Penyelenggaraan Angkutan Lebaran 2025, di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta, Jumat (14/03).

“Beberapa di antaranya meliputi penerapan kebijakan Work From Anywhere (WFA), penyelenggaraan mudik gratis, rekayasa lalu lintas, hingga pengaturan lalu lintas, khususnya pada daerah-daerah yang berisiko tinggi mengalami kemacetan,” jelas Menteri lagi.

Terkait angka sebaran, daerah asal perjalanan terbanyak adalah Jawa Barat sebesar 30,9 juta orang (21,1%), disusul Jawa Timur sebesar 26,4 juta orang (18%), Jawa Tengah sebesar 23,3 juta orang (15,9%), Banten sebesar 7,9 juta orang (5,4%) dan DKI Jakarta sebesar 6,7 juta orang (4,6%).

Adapun daerah tujuan perjalanan terbanyak adalah Jawa Tengah sebesar 36,6 juta orang (25%), Jawa Timur sebesar 27,4 juta orang (18,7%), Jawa Barat sebesar 22,1 juta orang (15,1%), Yogyakarta sebesar 9,4 juta orang (6,4%) dan Sumatera Utara sebesar 6,2 juta orang (4,2%).

Terdapat lima moda transportasi yang menjadi pilihan utama masyarakat untuk melakukan perjalanan selama libur Lebaran. Pilihan terbanyak jatuh pada mobil pribadi sebesar 33,69 juta (23%), diikuti bus sebesar 24,76 juta (16,9%), kereta api antarkota sebesar 23,58 juta (16,1%), pesawat sebesar 19,77 juta (13,5%), dan sepeda motor sebesar 12,74 juta (8,7%).

Potensi kepadatan mobil pribadi akan terjadi di Tol Trans Jawa, di mana angkanya diprediksi akan mencapai 7,95 juta. Potensi kepadatan sepeda motor akan terjadi di jalan arteri atau alternatif, di mana angkanya diprediksi mencapai 4,41 juta.

Simpul transportasi terpadat ada di beberapa titik. Untuk angkutan jalan, terminal asal terpadat adalah Purabaya Surabaya sebesar 1,08 juta orang, sedangkan terminal tujuan terpadat adalah Giwangan Yogyakarta sebesar 609,450 orang. Stasiun asal terpadat adalah Stasiun Pasar Senen Jakarta sebesar 4,08 juta orang, sedangkan stasiun tujuan terpadat adalah Stasiun Yogyakarta Tugu sebesar 2,02 juta orang.

Untuk moda penerbangan, bandara asal yang terpadat adalah Bandara Sultan Hasanuddin Makassar sebesar 1,60 juta orang, sedangkan bandara tujuan terpadat adalah Juanda Surabaya sebesar 3,24 juta orang. Berikutnya, pelabuhan asal terpadat adalah Tanjung Perak Surabaya sebesar 292,810 orang, sedangkan pelabuhan tujuan terpadat juga Tanjung Perak Surabaya sebesar 766,380 orang.

“Kami berkomitmen untuk memastikan penyelenggaraan angkutan Lebaran tahun ini berlangsung dengan aman dan terkendali. Kami juga akan mengoptimalkan Pusat Informasi Transportasi yang beroperasi 24 jam setiap hari untuk memantau pergerakan di semua moda transportasi,” pungkas Menhub Dudy.