Dua Guru Besar UKSW Buktikan Kualitas di Kancah Internasional, Sabet Penghargaan ADI

Prof. Dr. Kristoko Dwi Hartomo, S.Kom., M.Kom., dan Prof. Hindriyanto Dwi Purnomo, S.T., M.IT., Ph.D., Erna Yunus B/RMOLJateng
Prof. Dr. Kristoko Dwi Hartomo, S.Kom., M.Kom., dan Prof. Hindriyanto Dwi Purnomo, S.T., M.IT., Ph.D., Erna Yunus B/RMOLJateng

Dua dosen Universitas Kristen Satya Wacana  (UKSW) memboyong penghargaan Indonesian Lectures Association atau Asosiasi Dosen Indonesia (ADI).


Kedua dosen tersebut yakni Prof. Dr. Kristoko Dwi Hartomo, S.Kom., M.Kom., meraih penghargaan Best Researcher Award dan Prof. Hindriyanto Dwi Purnomo, S.T., M.IT., Ph.D., dengan penghargaan sebagai Best Reputable Publication Award.

Dua dosen ini, mencatatkan diri meraih prestasi dalam kolaborasi dengan International Islamic University Malaysia.

Prof. Hindriyanto menyebut penghargaan yang diraihnya menjadi bukti bahwa kinerja penelitian dan publikasi yang dilakukannya diakui dan diterima oleh komunitas ilmiah.

"Pencapaian ini tidak lepas dari fase karier dosen yang saya dilewati. Tentunya komitmen dan kerja keras selama ini menjadi modal utama dalam pencapaian ini," kata Prof. Hindri yang juga menjadi Penerima Pendanaan Program Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun Anggaran 2024 untuk skema penelitian fundamental reguler saat diwawancarai, Kamis (5/9).

Menurut Bagi Guru Besar bidang Ilmu Teknik Elektronika dan Informatika ini, prestasi ini bisa meningkatkan motivasi bagi diri sendiri maupun rekan-rekan yang lain untuk berkarya lebih baik lagi. 

Guru Besar bidang Ilmu Teknik Elektronika dan Informatika yang juga lulusan Ph.D., dari Chung Yuan Christian University Taiwan ini dalam melakukan penelitian akan merasa senang jika hasil penelitiannya sesuai dengan apa yang diharapkan dan harus memutar otak untuk menemukan kendalanya dan menyelesaikan supaya target waktu bisa tercapai.

Selesai meneliti-pun, ia beranggapan perjalanan masih panjang karena riset perlu didiseminasikan ke public melalui jurnal, conference dan juga forum ilmiah lainnya.

"Tidak jarang ketika  men-submit artikel yang didapatkan adalah penolakan sehingga harus memperbaiki lagi penulisan artikel ilmiahnya. Proses ini membutuhkan waktu panjang dan kesabaran," paparnya.

Buah dari kerja keras dan kesabaran Prof. Hindriyanto, sudah banyak penelitiannya yang lolos ke jurnal bereputasi, dalam dan luar negeri.

Dari data scopus, dosen yang saat ini menjabat sebagai Direktur Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) ini telah memiliki 58 artikel terindeks scopus dan ada 20-an diantaranya yang masuk ke jurnal internasional bereputasi. Tak hanya itu dengan jumlah sitasi 340, ada 302 artikel lain yang terindeks scopus yang memakai artikel Prof. Hindri sebagai salah satu  referensinya. Tidak mengherankan Prof. Hindri menyandang predikat sebagai Best Reputable Publication Award.

“Bukan jumlah yang besar, tapi not too bad lah," imbuhnya.

Sementara, Prof. Kristoko yang juga Kepala Departemen Sistem Informasi ini mengaku lebih banyak merasakan suka dibanding duka.

Pengaturan waktu yang ketat disampaikannya menjadi tantangan tersendiri agar luaran riset dapat tercapai. Namun sebagai dosen,  penelitian menjadi salah satu bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.

"Sebagai Guru Besar, tanpa ada riset yang mumpuni, publikasi yang bereputasi, tentunya gelar Guru Besar tidak bisa saya dapatkan. Mendapatkan ilmu baru, mendapat intensi, memberikan dampak kepada masyarakat, itu suatu suka yang luar biasa," ujar Prof. Kristoko yang memiliki fokus penelitian di bidang kecerdasan buatan atau AI. 

Selain itu, dirinya juga bersyukur karena penelitian yang dilakukannya tidak berhenti di jurnal-jurnal internet, tetapi sampai pada penerapannya di masyarakat.

Salah satu penelitiannya, Early warning System (EWS) bencana alam sudah diserahterimakan kepada pemerintah Kota Salatiga dan dipakai di Boyolali.

"Saya kira itu menjadi suatu hal yang luar biasa dan sukacita yang luar biasa bagi saya," imbuhnya.

Penyandang predikat sebagai peneliti terbaik ini, mengaku perjuangannya menjadi seorang peneliti dimulainya sejak tahun 2008.

Dan setiap tahunnya dosen Fakultas Teknologi Informasi ini mendapatkan hibah dari Kementerian Pendidikan. Dari penelitian yang dilakukannya, Guru Besar bidang Ilmu Komputer ini juga sudah banyak menghasilkan produk inovasi dan memberikan dampak bagi lembaga, pemerintah daerah, dan juga nasional.

"Tentu artinya sangat besar karena berarti perjalanan saya sebagai peneliti selama ini mendapat apresiasi. Ini milestone saya dengan mendapatkan penghargaan best researcher ini. Menjadi tonggak baru dan tentunya memotivasi saya untuk lebih baik ke depan, membuktikan bahwa penghargaan ini pantas untuk saya dapatkan," pungkas Prof. Kristoko yang tahun ini masuk menjadi Penerima Pendanaan Program Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat untuk skema penelitian terapan dan skema penelitian pascasarjana disertasi doktor.