Dua Rumah Terbakar Di Kawasan Pemukiman Padat

Dua rumah di kampung Ngaglik Lama, Bendungan, Gajahmungkur ludes terbakar, Kamis (14/1/2021) sore.


Dua warga desa Katelan, Kecamatan Tangen, Sragen, namanya masuk dalam daftar manifes penumpang pesawat Sriwijaya rute Jakarta- Pontianak dengan call sign SJY 182 yang hilang kontak dan diduga jatuh ke laut perairan Pulau Seribu, Sabtu (9/1) siang.

Keduanya merupakan kakak beradik, masing-masing adalah Suyanto (40) warga Dukuh Gunung Banyak RT 18, Katelan, Tangen dan adiknya, Riyanto (32) yang tinggal di Dukuh Tengaran RT 17, Desa Katelan, Tangen.

Informasinya kedua kakak beradik ini bekerja sebagai pemborong dan sudah lama merantau di Pontianak. Keberangkatan ke Pontianak karena ada proyek pemasangan rolling door.

Sementara itu Ernawati, istri dari Riyanto, salah satu korban yang namanya ada dalam daftar manifest pesawat terlihat masih shock.

Air mata ibu satu anak itu deras mengalir saat menceritakan pertemuan terakhir dengan suaminya sebelum berangkat. Dimana sebelumnya Ernawati sempat melarang sang suami untuk berangkat.

"Saya sempat melarang. Tapi dia bersikeras dan meminta ijin pergi ke Pontianak. Kamis malam berangkat katanya Minggu (10/1) sudah balik lagi ke (Sragen)," paparnya, Minggu (10/1).

Erna juga menyebut, sang anak Naya (1) terlihat enggan untuk melepas kepergian sang ayah. Beberapa hari sebelum berangkat sangat lengket dengan ayahnya. Bahkan setiap bangun tidur, orang yang pertama dicari adalah ayahnya.

"Bahkan saat akan berangkat (Riyanto) pada Kamis malam harus menunggu Naya tidur dulu," imbuhnya dengan nada lirih.

Sementara itu Sri Wisnuwati, istri dari Suyanto yang diketahui juga berada di pesawat naas itu tak pernah lelah berharap ada keajaiban bagi keluarganya.

"Kami tetap berharap ada mukjizat, suami saya dan juga Riyanto bisa ditemukan dalam keadaan selamat," harapnya.