Famtrip Awali Candi Borobudur Sebagai Destinasi Wisata Spiritual

Candi Borobudur dan kawasan didorong menjadi destinasi wisata spiritual atau spiritual tourism destination. Sebagai langkah awal, ditempuh dengan penyelenggaraan Familliarization Trip (Famtrip) di candi peninggalan abad VIII tersebut selama empat hari (8-11 Agustus 2023).


Kegiatan itu dihelat oleh Holding BUMN Pariwisata dan pendukungnya, yakni PT InJurney berkolaborasi dengan PT TWC Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, serta PT Angkasa Pura I.

Peserta Famtrip terdiri atas Bhante dari Thailand, dan inbound tour operator dari Thailand sertat tour operator dari Indonesia. Dalam kegiatan itu, peserta dapat menikmati indahnya bangunan candi disinari matahari terbit dari atas Bukit Dagi. Melakukan meditasi dengan view Candi Borobudur.

Dilanjutkan serangkaian doa, puja dan pradaksina di bagian atas monumen Candi Borobudur, sehingga mereka dapat merasakan energi spiritual dan memandang keindahan lansekap Saujana Borobudur yang magis.

Direktur Pemasaran, Pelayanan dan Pengembangan PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, Heni Herawati, mengatakan, hingga akhir 2023, di Candi Borobudur direncanakan ada 10 kali Famtrip.

"Merekan disuguhkan rangkaian pengalaman spiritual, meditasi, pengalaman budaya, serta kuliner lhas daerah dalam kemasan story telling tematik," katanya, Kamis (10/08/2023).

Kegiatan Famtrip adalah sebagai sarana mengenalkan dan mempromosikan Candi Borobudur sebagai destinasi wisata spiritual kepada inbound tour operator, khususnya di Thailand dan negara Asia berbasis Buddist, spiritual leader maupun spiritual anthusiast yang tumbuh pesat paska pandemi.

Heni menyebut, Candi Borobudur memiliki potensi sebagai destinasi wisata pilgrim dunia karena merupakan candi Buddha terbesar di dunia, dengan nilai sejarah dan spiritual yang luar biasa.

Nilai-nilai universal tentang kebajikan dan filosofi kehidupan yang terukir dalam relief dan arsitektur Candi Borobudur tidak hanya relevan dengan umat Buddha, namun juga untuk semua wisatawan yang mencari pengalaman spiritual sekaligus budaya.

"Kegiatan famtrip diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan berbasis spiritual dan budaya. Serta mendorong aksekerasi pertumbuhan ekosistem pariwisata di kawasan DPSP secara luas," katanya.