Final Festival Balon, Karakter Batik Hingga Kartun Pukau Ribuan Warga Kota Pekalongan

Keramaian Festival Balon Tambat Pekalongan Di Lapangan Mataram. Bakti Buwono/RMOLJateng
Keramaian Festival Balon Tambat Pekalongan Di Lapangan Mataram. Bakti Buwono/RMOLJateng

Final Festival Balon Tambat Pekalongan 2024  di Lapangan Mataram, Kota Pekalongan berlangsung meriah. Sebanyak 30 balon udara memukau puluhan ribu warga Kota Pekalongan.


Ada balon udara bergambar karakter animasi, batik hingga alien. Momen itu dimanfaatkan para pengunjung untuk mengabadikan gambar di ponsel masing-masing.

"Antusiasnya luar biasa. Ini ikon wisata kita. Di samping ada balon, ada lopis raksasa," kata Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid, Rabu (17/04).

Ia menyebut bahwa peserta festival balon juga mengundang peserta dari Kabupaten Wonosobo. Balon udara juga menjadi ikon wisata di Wonosobo.

Aaf, sapaan akrab Wali Kota Pekalongan itu, mengatakan tujuan festival balon udara yang ditambatkan adalah untuk menghilangkan balon udara liar. Festival itu untuk menjembatani antara tradisi Syawalan dengan keselamatan udara.

Ia mengingatkan bahwa balon udara liar tidak hanya membahayakan penerbangan. Tapi juga warga pada umumnya. Bisa jatuh di atap hingga jalan raya yang mengakibatkan kecelakaan.

"Kita ingin penerbangan liar itu tidak ada," jelasnya.

Walikota Pekalongan ingin festival balon udara tambat pada tahun depan lebih meriah. Pihaknya akan mengusahakan babak penyisihan bisa digelar di empat kecamatan.

Seorang warga asal Kecamatan Wonopringgo, Kabupaten Pekalongan, Aisyah (24), mengaku terpukau dengan balon udara. Ia mengakui tiap Syawalan selalu menunggu penerbangan balon udara.

"Baru beberapa tahun ini ada festival balon udara yang ditambatkan. Sebelumnya biasa  lihat di jalanan, ada di kampung saja," ucapnya.