Fortune Lady, Ciri Khas Oriental Melebur dalam Kain Tradisional

Brand fashion asal Kota Semarang, Dhievine, meluncurkan koleksi dalam rangka menyambut Imlek. Desainer Dhievine Widya Andhika Aji memilih tema Fortune Lady, dengan mengombinasikan kain tradisional.


"Fortune Lady dapat diartikan membawa keberuntungan bagi yang mengenakan karena tahun baru adalah keberuntungan baru," ungkap Dhika, sapaan akrabnya. 

Secara konsisten Dhievine menyulap kain-kain tradisional menjadi lebih kekinian. Selembar kain dari Batik Encim khas Pekalongan, Batik Tulis Lasem, Batik Cirebonan, Songket bermain cantik dengan kain katun. Ciri khas oriental masih terlihat tapi tak lagi menonjol. 

"Kerah sanghai sebagai salah satu ciri khas busana Imlek tetap ada tapi pemilihan warna tidak dominan merah saja," ujarnya, kepada RMOL Jateng, Sabtu (29/1). 

Merujuk pada tagline untuk re-definisi tradisi sehingga membuat 'sesuatu' yang baru. Meski begitu, busana yang ditampilkan tidak jauh melenceng dari 'pakem'. 

"Warna mulai dari hitam, biru, pink namun nuansa kancing cheongsam, kerah sanghai tetap terlihat di beberapa koleksi. Busana ini adalah fushion dengan modernitas seperti lengan lonceng, potongan asimetris dan potongan peplum," terang dia. 

Dhika juga merancang busana lebih praktis, modis dan nyaman dikenakan dalam berbagai aktivitas. Harga yang dibandrol mulai Rp399 ribu-Rp599 ribu.