Gandeng BI, PMI Ajak 100 Relawan Ikuti Pelatihan Tanggap Bencana

Relawan Ikuti Pelatihan Manajemen Tanggap Darurat Bencana Dan Sertifikasi Kompetensi Berstandar Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Istimewa
Relawan Ikuti Pelatihan Manajemen Tanggap Darurat Bencana Dan Sertifikasi Kompetensi Berstandar Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Istimewa

Solo - PMI Surakarta bekerjasama dengan Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo menggelar Pelatihan Manajemen Tanggap Darurat Bencana dan Sertifikasi Kompetensi berstandar Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).


Pelatihan untuk meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) para relawan, PMI Surakarta ini digelar di Kampus Politeknik Akbara Solo. 

"Pelatihan diikuti 100 peserta. Kegiatan pelatihan dan sertifikasi berlangsung selama tiga hari, yakni tanggal 3-5 Desember 2024," jelas Pelaksana Harian (Plh.) Ketua Palang Merah Indonesia Kota Surakarta Sumartono Hadinoto," Jumat (06/12). 

Mereka berasal dari berbagai elemen seperti Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat), PMI, relawan Korps Sukarela (KSR) dan Tenaga Sukarela (TSR), Akbara dan perwakilan Bank Indonesia Solo juga ikut serta dalam kegiatan pelatihan dan sertifikasi tersebut.

"Seperti kita ketahui relawan ini jadi saluran berkat komitmen dan ikhlas tapi harus dibekali kemampuan terukur. Lewat kegiatan ini mereka bisa memiliki sertifikat di bidangnya masing-masing," ujarnya.

Sumartono menambahkan Indonesia masuk ke dalam rings of fire, di mana bencana bisa terjadi setiap hari. Mulai dari bencana ringan hingga bencana luar biasa. 

Untuk itu pihaknya berharap kepelatihan dan sertifikasi bersama Bank Indonesa ini dapat menjadi kegiatan yang berkelanjutan. 

"Semakin banyak orang terverifikasi dan punya kemampuan kerelawanan tentunya keadaan apa pun yang terjadi di Indonesia dapat dengan cepat dan tanggap dengan pelayanan yang sempurna saat terjadi bencana," lanjutnya. 

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Solo, Aries Purnomohadi, dalam keterangannya menyebut kegiatan ini merupakan upaya Bank Indonesia dalam menghadapi resiko-resiko kebencanaan di Indonesia. 

"Harapan kami peserta pascapelatihan memiliki keterampilan yang mumpuni dan semakin profesional. Semakin bisa memberikan kontribusi dan partisipasi aktif kepada masyarakat. Tidak hanya di Solo, tapi lebih luas," terangnya.

Pihaknya berharap melalui kerjasama antara PMI Solo dan Bank Indonesia bisa menumbuhkan kepedulian serupa bagi PMI di wilayah lain di Indonesia. Sehingga upaya untuk mewujudkan SDM yang handal dalam tanggap darurat kebencanaan dapat tercapai.

"Kegiatan pengembangan ke depan sangat dimungkinkan dilakukan dan semoga ini bukan yang terakhir. Kita akan melihat lagi upaya pengembangan ke depan, misal perlu seminar kesehatan atau yang lain kami akan juga berkolaborasi dengan PMI Solo," pungkasnya.