Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menegaskan tidak ada alasan apapun untuk mengganti Pancasila sebagai dasar negara.
- Hari Pertama Ngantor di Polres Magelang Kota, AKBP Dhanang Disambut 2 Polisi Kecil
- Bupati Demak Optimis, Target 70 Persen Vaksinasi Tercapai di Pertengahan Oktober
- Upaya Basmi Hama, Tiga Desa Di Sukoharjo Laksanakan Gropyokan Tikus
Baca Juga
Hal itu disampaikan saat menjadi inspektur upacara Peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan ke-74 RI di Lapangan Pancasila Simpang Lima, Sabtu (17/8).
Menurutnya, masyarakat Indonesia sekarang cenderung mudah mencaci, mencerca dan bahkan ada yang nekat ingin mengganti Pancasila.
"Semestinya, setelah masa perjuangan kemerdekaan, tidak ada lagi yang membedakan suku, agama ataupun ras. Sebab, semua sama di mata negara," tegasnya.
Dia menerangkan, para founding fathers memberi contoh persatuan lewat laku dan tidak hanya digembar-gemborkan.
Dia juga menyebutkan beberapa nama tokoh seperti Agustinus Adisucipto, Letjen Gatot Subroto, Yap Tjwan Bing, Liem Koen Hian, Faradj bin Said bin Awak Martak, I Gusti Ngurah Rai, Untung Suropati, KH Ahmad Dahlan, dan KH Hasyim Asy'ari.
Baginya, ras, suku bangsa dan agama tidak akan mengurangi semangat nasionalisme seseorang. Selain itu, Ganjar juga menyebutkan nama tokoh Albertus Soegijapranata.
"Beliau merupakan uskup pribumi pertama di Indonesia. Bahkan karena nasionalismenya keras, beliau tidak henti-hentinya mengagungkan semboyan '100% Katolik, 100% Indonesia, dan ungkapan itu terus berdengung hingga kini," tambahnya.
Ganjar kembali menegaskan Pancasila sebagai dasar Republik adalah harga mati. Menurutnya, di dalam Pancasila inilah bersemayam ajaran-ajaran agama Hindu, Budha, Islam, Katolik, Kong Hu Chu dan Kristen.
"Yang di dalamnya bersemayam spirit-spirit berasaskan kebudayaan Nusantara. Tidak bisa ditawar dan harus kita tanam sedalam-dalamnya di Bumi Pertiwi. Kalaulah sistem pemerintahannya pernah berubah, toh akhirnya jiwa-jiwa yang telah menyatu dari Sabang sampai Merauke dari Miangas hingga Rote tidak bisa dipisahkan," pungkas dia.
- Pemkab Banjarnegara Salurkan Jaringan Pengaman Sosial Ke 17 Ribu KK
- BPBD Batang Sebut 4 Kecamatan Rawan Kekeringan
- Hujan Deras Akibatkan Jalur Semarang Ke Arah Kendal Terendam Banjir