Ganjaran Buruh Berjuang Berupaya Atasi Konflik Pekerja dan Pengusaha

Ganjaran Buruh Berjuang (GBB) menginisiasi Forum Musyawarah Hubungan Industrial sebagai wadah menyampaikan aspirasi, gagasan dan juga menyelaraskan untuk bisa saling menguatkan hubungan industrial pada masa mendatang.


Ketua Umum GBB, Lukman Hakim mengatakan, inspirasi dan ide-ide bagus dari kedua belah pihak konsep hubungan industrial bisa diterapkan di Indonesia lebih baik lagi.

“Bertujuan untuk mencari jalan keluar dari konflik yang terjadi akibat perbedaan gagasan antara elemen-elemen hubungan industrial, yakni pengusaha, perusahaan, para pekerja atau buruh dan serikat pekerja,” ungkap Lukman, Sabtu (18/2).

Lukman mengatakan, situasi ketenagakerjaan industrial dinklai berjalan cukup stagnan. Misal, masalah upah sering menjadi konflik antara pengusaha dan buruh menjelang akhir tahun.

“Melalui forum ini mudah-mudahan bisa mereduksi konflik, mereduksi hal-hal yang tidak perlu tadi sehingga dari tahun ke tahun kita bisa melaksanakan industri dengan baik. Karena memang forum musyawarah hubungan industrial ini ditujukan untuk mencari ide penguatan industri nasional dan kesejahteraan buruh,” tuturnya.

Ketua Apindo Jawa Tengah, Frans Kongi mengatakan, ada dua masalah pokok dihadapi pengusaha di Indonesia. Pertama, birokratisme dan perundang-undangan tumpang tindih. Kedua, adanya ketentuan pesangon yang diatur dalam UUK nomor 13 tahun 2003.

"Perppu Cipta Kerja menurut kami dari dunia usaha itu sangat bagus, sangat ramah industri. Bisa menjawab persoalan-persoalan itu, sehingga menciptakan suasana yang kondusif bagi investasi," ungkap Frans.

Ia bahkan menyambut baik gagasan GBB tentang Forum Musyawarah Hubungan Industrial guna menjembatani kepentingan buruh dan pengusaha sehingga bisa saling menguntungkan atau win-win solution. Dia berharap forum itu bisa diterapkan di tingkat pusat maupun lokal.