Gelaran Festival Desa Wisata 2019 menjadi standar baru dalam memantik kreasi dan inovasi masyarakat memaksimalkan potensi wisata di desanya.
- Jurus Sakti Praktisi Ternama Bikin 70 Pengelola Desa Wisata Demak Tercengang
- Candi Borobudur Masih Jadi Magnet Wisatawan Domestik Selama Lebaran 2024
- 125 Tenant Bakal Penuhi Grand Maerakaca Fair 2022
Baca Juga
Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata, Sinung N Rachmadi, melalui Kepala Bidang Destinasi Wisata, Prambudi Traju Trisno, menilai kualitas penyelenggaraan Gelar Desa Wisata pada 2019, lebih baik jika dibandingkan dengan pelaksanaan tahun sebelumnya, meskipun hanya diikuti oleh 31 kabupaten/kota.
"Secara kualitas, penyelenggaraan Gelar Desa Wisata pada tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya, dilihat dari keseriusan peserta dalam menata ruang dan atraksi yang mereka tampilkan," kata dia, Minggu (21/7).
Prambudi menilai pengelola desa wisata di Jawa Tengah sangat termotivasi untuk mengembangkan potensi wisata di daerahnya.
"Apalagi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berencana memberikan anggaran stimulasi untuk pengembangan hingga mencapai Rp1 miliar per desa wisata untuk tahun depan," imbuhnya.
Prambudi mengungkapkan Disporapar Jateng akan menghadirkan pengelola desa wisata dari berbagai daerah agar bisa langsung melakukan transaksi paket-paket wisata.
"Insya Allah tahun depan akan ada 'seller-buyer', pengelola desa wisata menawarkan paket-paket wisata yang ada di desa wisata masing-masing dan kami mendorong mereja untuk mengelola dengan lebih baik lagi," katanya.
Kata Prambudi, desa wisata Kebumen menjadi daerah terbaik untuk gelaran tahun 2019 ini. Menurutnya, pengelolaan desa wisatanya terkait dengan kelembagaannya seperti surat keputusan desa wisata, aparaturnya, pengelolaan objek wisatanya, kulinernya, apresiasi terhadap seni dan budaya, serta penataan stan telah memenuhi standar yang diperlukan saat ini.
Lebih jauh, lanjut Prambudi, Disporapar Jateng terus mendorong dan menumbuhkan desa-desa wisata yang mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat, serta menjadi lapangan kerja alternatif bagi warganya tanpa harus keluar dari desa.
"Beragam strategi kami dorong untuk pemberdayaan masyarakat desa dan potensi pariwisatanya, salah satu upayanya adalah dengan Gelar Desa Wisata," pungkas dia.
- Lebaran di Dieng: Ribuan Wisatawan Serbu Destinasi Favorit
- Ketum Peradi Otto Hasibuan Nikmati Sensasi 'Ngeteh' Bareng di Kemuning
- Car Free Night di Malam Tahun Baru, 13 Panggung Hiburan Siap Manjakan Warga Solo