Gerakan Pangan Murah, Upaya Gugah Masyarakat Peduli Pangan Lokal Berkualitas

Plt. Bupati Wonosobo. M. Albar saat meninjau Gerakan Pangan Murah di alun-alun setempat. Ari Sunandar/RMOLJateng
Plt. Bupati Wonosobo. M. Albar saat meninjau Gerakan Pangan Murah di alun-alun setempat. Ari Sunandar/RMOLJateng

Dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia tahun 2024 yang jatuh pada tanggal 16 Oktober setiap tahunnya, Pemerintah Kabupatan (Pemkab) Wonosobo melalui Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan (Dispaperkan) menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di Alun-alun Wonosobo, kemarin.


"Terdapat 8 komoditas yang diikutsertakan dalam gerakan pangan murah pagi tadi meliputi beras, bawang merah, kentang, cabai rawit merah, cabai keriting merah, minyak goreng, telur, dan gula," kata Kepala Dispaperkan Wonosobo, Dwiyama SB dikutip Kamis (17/10). 

Menurutnya, Gerakan Pangan Murah ini diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang untuk meningkatkan ketahanan pangan di Kabupaten Wonosobo, serta mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya konsumsi pangan yang sehat dan berkualitas. 

Dengan langkah ini, pemerintah daerah berkomitmen untuk terus berinovasi dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat dan menciptakan kondisi yang lebih baik bagi pertanian lokal. 

Adapun  beras dijual dengan harga Rp 12.500 per kilogram, bawang merah Rp 10.000 per 0,5 kilogram, kentang Rp 10.000 per kilogram, cabai Rp 10.000 per paket, minyak goreng Rp 15.000 per liter, telur Rp 23.000 per kilogram, dan gula Rp 17.500 per kilogram. 

Dalam kesempatan tersebut, Plt. Bupati Wonosobo, Muhammad Albar menyatakan, kegiatan ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, terutama di tengah kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya stabil. 

"Gerakan Pangan Murah ini merupakan komitmen kami untuk memastikan seluruh masyarakat Wonosobo dapat mengakses pangan dengan harga terjangkau tanpa mengorbankan kualitas. Kami percaya bahwa dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat, kita dapat mengatasi tantangan pangan yang ada." Jelasnya. 

Albar menilai, adanya gerakan pangan murah ini akan membantu meningkatkan daya beli masyarakat.

Ia menyebut, GPM juga menawarkan produk berkualitas dengan harga yang lebih murah dibanding harga pasaran, sehingga membantu masyarakat yang membutuhkan. Kegiatan ini merupakan agenda rutin yang telah diselenggarakan 3 kali selama 2024. 

"Program ini tidak hanya sekadar menyediakan pangan murah, tetapi juga mendukung petani lokal. Dengan membeli produk mereka, kita turut menjaga perekonomian daerah dan meningkatkan kesejahteraan petani," tandasnya.