Gibran Cek Gereja Jelang Natal, Pastikan Prokes Diterapkan Antisipasi Penyebaran Covid-19

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka meninjau persiapan protokol kesehatan jelang pelaksanaan ibadah Natal di beberapa gereja di Solo. Gibran berharap prokes ketat dijalankan untuk menghindari penyebaran Covid 19. 


Gibran bersama jajaran Forkopimda Solo melakukan pengecekan di gereja San Inigo, Gajahan Solo. Setibanya di lokasi Gibran langsung melakukan pengecekan sarana untuk penerapan protokol kesehatan. Misalkan tempat cuci tangan, cek suhu, dan lainnya.

Girban pun mengapresiasi pengurus gereja yang sudah menerapkan standar operasional prosedur (SOP). Seperti kapasitas jemaat di dalam gereja juga penataan kursi yang berjarak dan diberi tanda  nomor. Termasuk tanda barcode saat masuk ke gereja.  

"Ini prokesnya sudah baik sekali.  Bahkan di kursi sudah ada nomernya," jelas Gibran, Jumat (17/12).  

Dirinya meminta agar prokes dijalankan dengan baik, dan tidak usah khawatir karena capaian vaksinasi di kota Solo sudah sangat tinggi.  

Terkait beberapa gereja yang belum memiliki aplikasi PeduliLindungi,  pihaknya akan berupaya untuk memfasilitasinya.  

"Tadi ada 2 (gereja),  paling lambat minggu depan akan kita sediakan. Tenang aja," ucap Gibran.  

Romo Andri menambahkan, sebelum ke gereja untuk mengikuti ibadah Natal mereka sudah terdaftar sebelumnya baik nama dan alamat hingga vaksinasi. 

Masing-masing akan memiliki barcode atau tanda pengenal. 

"Jadi saat masuk ke gereja akan discan untuk mengetahui yang bersangkutan sudah terdaftar mengikuti misa dan nomer tempat duduk yang akan ditempati," jelas Romo Andri. 

Untuk jumlah jemaat yang mengikuti misa di gereja hanya dibatasi 50 persen dari total kapasitas, karena saat ini masih dalam masa pandemi Covid 19. Padahal kapasitas gereja mampu menampung sekitar 1250 orang.  

Yang boleh mengikuti misa di gereja mulai dari usia 6-70 tahun.  Untuk anak di bawah 6 tahun dan usia 80 tahun keatas mengikuti pelaksanaan ibadah secara online dari rumah.  

"Jadi kami hanya menarget 500 untuk 4 kali pelaksanaan. Baik online dan offline. Online untuk mereke yang beribadah di rumah," pungkasnya.