Gibran Sebut Pembangunan Museum Budaya Sains dan Teknologi Solo untuk  Edukasi dan Riset

Solo menjadi primadona untuk investor menanamkan sahamnya di berbagai sektor usaha. Dan salah satu pengusaha besar yang akan berinvestasi di Solo adalah Mayapada Group. 


Hari ini Founder dan CEO Mayapada Group, Dato Sri Tahir bersama Walikota Solo laksanakan peletakan batu pertama, menandai dimulainya pembangunan museum budaya sains dan teknologi Solo.

Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka menambahkan ide pembangunan museum sains ini merujuk museum di Dubai. Nantinya museum itu tidak hanya wahana edukasi. 

Tetapi akan menjadi tempat pembelajaran dan praktek keilmuan bagi mahasiswa. Dilengkapi dengan pusat riset, perkuliahan dan diskusi ilmiah untuk seluruh masyarakat.

"Perguruan tinggi dan riset nanti dikolaborasikan dari museum sampai technopark. Dari mahasiswa ISI, UMS, UNS tentang sains teknologinya, untuk  ISI budayanya," jelas Gibran usai peletakan batu pertama, Rabu (25/1). 

Dibangun di lahan seluas 5 hektar milik Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pedaringan. Sementara untuk pendanaan dengan menggunakan dana hibah dari Yayasan Tahir.

"Anggaran kalau dari hardware antara Rp 400 sampai Rp 600 miliar," ucap Tahir 

Nantinya museum sains yang mengadopsi musium di dubai ini  bakal menjadi tempat edukasi tercanggih dan termegah di Indonesia. Untuk meningkatkan minat masyarakat dalam bidang budaya sains dan teknologi. 

Museum tersebut juga memiliki solarium taman botani yang akan mengoleksi berbagai tumbuhan dari berbagai negara di dunia.