Kantor Pertanahan Batang Targetkan Sertifikasi 7.800 Hektare Tanah pada 2023

Kantor Pertanahan (ATR/BPN) Kabupaten Batang menargetkan pesertifikatan 24.900 bidang tanah pada 2023  program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL). Angka itu setara 7.800 hektare tanah. 


"Tahun ini ada 24 Desa di 12 Kecamatan yang menjadi sasaran program PTSL tahun ini," kata kepala Kantah Batang, Kris Joko Sriyanto di Hotel Dewi Ratih, Rabu (25/1). 

Ia menyebut ada perbedaan cara pemotretan pada program PTSL dibanding tahun lalu. Pada tahun ini, pihaknya akan memotret tanah memakai drone ke seluruh bidang tanah. 

Pihaknya tidak hanya memotret bidang tanah yang diajukan, tetapi juga tanah-tanah di sampingnya. Seluruh tanah dipotret meski sudah bersertifikat. 

Alasannya, untuk menghindari konflik serta agar batas-batas tanah menjadi lebih jelas. Harapannya, cara itu bisa meningkatkan kualitas program PTSL. 

"Sebenarnya tahun ini kami dapat 35 ribu, tapi karena kena refocusing jadi 24.900," jelasnya. 

Untuk biaya, terdapat biaya untuk pra PTSL atau sebelum masuk ke Kantah. Misalnya  biaya pemasangan patok hingga akomodasi panitia desa. 

Berdasarkan SKB 3 Menteri (Menteri ATR/BPN, Menteri DPDTT, dan Menteri Dalam Negeri) menyebut biaya untik pra PTSL di angka Rp 150 ribu. Itupun harus ada sosialisasi dan persetujuan dengan masyarakat. 

"Kalau untuk biaya itu bukan kewenangan kami mengawasi," kata Kris. 

Adapun untuk target PTSL tahun lalu sebanyak 23.500 bidang dan  terealisasi 23.780 bidang.  Untuk jumlah bidang tanah di Kabupaten Batang mencapai 536.486 bidang. 

"Yang sudah bersertifikat 65 persen, atau 350.759 bidang yang bersertifkat," jelasnya. 

Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki menargetkan seluruh bidang tanah di Kabupaten Batang bisa punya sertifikat tahun 2025. Program PTSL menurutnya bisa memberi kepastian hukum pada masyarakat. 

Saat ini ada 300 tanah Pemkab Batang yang masih proses dalam pengajuan sertifikat tanah. Harapannya juga segera rampung.