Kompetisi Liga 1 PSSI Kudus bertajuk Sukun U23 League kini sempat tercoreng dengan aksi tak terpuji yang dilakukan salah satu klub peserta. Pelanggaran yang dilakukan yakni menurunkan pemain yang tidak sah sesuai ketentuan yang telah ditetapkan panitia pelaksana liga.
- Sukun U23 League, Persigala Huni Peringkat Lima Klasemen usai Dijerat Sanksi Komdis PSSI Kudus
Baca Juga
Klub yang dijatuhi sanksi yakni Persigala yang harus menghadapi sanksi berat. Yakni berupa pengurangan enam poin di Kompetisi Liga 1 PSSI Kudus bertajuk Sukun U23 League.
Sesuai dengan regulasi Sukun U23 League, maka setiap pemain harus memiliki KTP Kabupaten Kudus. Namun, Persigala melanggar aturan dengan memainkan pemain asal Kabupaten Jepara dalam tiga pertandingan mereka.
Pemain tersebut adalah M Surya Wicaksana, yang diketahui terdaftar dalam tiga laga yang sudah dilakoni tim asal Desa Garung Lor Kecamatan Kaliwungu tersebut.
Ketiga pertandingan yang dijalani Persigala yakni saat menghadapi Putra Persib Babalan pada Sabtu (22/6), PS Parkid Prambatan Kidul pada Jumat (14/6) dan PSB Bacin pada Sabtu (29/6).
Dalam laga melawan Putra Persib Babalan, Persigala menang telak 7-0, kemudian menang 6-0 melawan PS Parkid Prambatan Kidul, dan kalah 1-3 dari PSB Bacin.
Komite Disiplin (Komdis) Askab PSSI Kudus secara tegas memutuskan pengurangan enam poin bagi Persigala. Anggota Komdis, Rochmansyah Setiawan menegaskan, bahwa pemain M Surya Wicaksana adalah warga Jepara yang jelas melanggar aturan Sukun U23 League.
“Tiga pertandingan yang melibatkan pemain tersebut kami anggap tidak sah. Sehingga, kami anggap kalah WO dengan pengurangan enam poin karena dua kali menang. Jika menangnya tiga kali, kami kurangi sembilan poin,” ujar Rochmansyah, Kamis (8/8).
Rochmansyah mengimbau agar peserta Sukun U23 League atau Sukun U17 League selalu menggunakan data yang benar dan sesuai regulasi, untuk menghindari kerugian bagi klub lain.
Di lain pihak, Manajer Persigala, Abdul Rochman mengaku bahwa M Surya Wicaksana memang berasal dari Jepara. Nmaun telah berganti domisili KTP ke Kabupaten Kudus untuk bisa ikut Sukun U23 League.
Namun tanpa sepengetahuan tim, kata Abdul Rohman, Surya kembali pindah domisili ke Jepara untuk mengejar beasiswa di perguruan tinggi. Perubahan ini baru diketahui setelah pertandingan melawan PSB Bacin.
“Kami merasa sangat dirugikan dengan pengurangan enam poin ini, tetapi kami akan mengikuti regulasi dari Askab PSSI Kudus. Kami juga sudah mencoret pemain yang bersangkutan karena merasa dirugikan atas perubahan domisili yang tidak diinformasikan kepada kami,” imbuh Abdul Rochman.
- Sukses Taklukan Audisi Umum 2024, 11 Atlet Belia Bergabung di PB Djarum
- Pedawang FC Incar Top Scorrer Sukun U23 League, Putra Jaya Tertahan di Peringkat Tujuh
- Calon Alumni UMKU Kudus Diajari Memoles Citra Diri Hadapi Dunia Kerja