Ribuan warga tampak memadati berbagai sudut Gunung Balak yang berlokasi di Desa Pakis, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, Minggu (22/7). Ternyata, di situ sedang berlangsung tradisi Sadranan.
- Wakapolres Semarang Minta Satpam Ikut Berperan Kampanyekan 'Jateng Zero Knalpot Brong'
- Alfamart Bagikan Puluhan Paket Tali Asih kepada Veteran
- Perubahan Waktu Pelayanan Administrasi Disdukcapil Kudus Selama Ramadan
Baca Juga
Sadranan Gunung Balak merupakan satu tradisi turun temurun yang diwariskan para leluolhur. Pada hakekatnya tradisi ini sebagai kegiatan adat membaur dengan kebudayaan Jawa dan ajaran islam.
Di samping sebagai sarana mensyukuri dan bertawasul atas karunia telah dianugerahkan Tuhan Yang Maha Esa. Tradisi sadranan itu juga menjadi sarana mengirim doa kepada leluhur, kemudian dilanjutkan membersihkan dan menabur bunga di makam Gunung Balak.
"Kami memandang, sadranan ini di Desa Pakis ini menjadi kebiasaan unik. Sebab Sadranan yang biasa dilaksanakan pada bulan Sya’ban saja, tidak terkecuali bagi masyarakat Desa Pakis yang memilih di bulan Suro," kata Slamet Achmad Husein, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Magelang, ikut hadir di acara itu.
Dia berharap, tradisi Sadranan Gunung Balak bisa terus tumbuh dan berkembang serta mampu bergerak untuk membuat keragaman budaya semakin hidup.
Husein mengajak masyarakat untuk terus menjaga dan melestarikan budaya gotong-royong, sebagai jati diri rakyat Indonesia, tanamkan secara mendalam rasa kebersamaan, menjaga persatuan dan kesatuan.
"Sehingga tercipta kondusifitas wilayah yang aman dan damai di masyarakat, yang pada akhirnya bisa mewujudkan masyarakat Kabupaten Magelang yang Semakin Sejahtera, Berdaya Saing dan Amanah (Sedaya Amanah)," ajak Husein, mewakili Bupati Magelang.
Menurut Kepala Desa Pakis, Margo Utomo, Sadranan Gunung Balak sudah berlangsung secara turun temurun. Tradisi itu menjadi wahana untuk mendoakan para leluhur dan memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa supaya masyarakat di Kecamatan Pakis sehat, aman sentosa dan lebih guyup rukun.
Dia mengatakan, Bupati Magelang telah berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat terkait akan dilakukannya revitalisasi lokasi Gunung Balak tersebut.
"Kita berharap, tahun 2024 Gunung Balak ini akan segera direvitalisasi dengan tujuan untuk dijadikan destinasi wisata religi," ujar Margo Utomo.
- Tingkatkan Perekonomian, Babinkamtibmas di Grobogan Budidaya Ikan
- Polda Jateng Gelar Tactical Floor Game
- Penerbitan Akta Kematian Korban Covid-19 di Batang Terkendala Sistem