Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Mengarah Cangkringan Jogja, Boyolali Hujan Abu

Aktivitas Gunung Merapi semakin tinggi, sejak Selasa (26/1) hingga Rabu (27/1) sore, gunung dengan ketinggian 2.930 MDPL tersebut memuntahkan lahar dan awan panas.


Aktivitas Gunung Merapi semakin tinggi, sejak Selasa (26/1) hingga Rabu (27/1) sore, gunung dengan ketinggian 2.930 MDPL tersebut memuntahkan lahar dan awan panas.

Foto dan rekaman video pendek dari warga sudah tersebar di sejumlah media sosial, memperlihatkan bubungan awan panas dan abu vulkanik terlihat sangat dekat jaraknya dari permukiman warga.

Juga beredar video petugas memperingatkan para penambang pasir di Kaliworo, Klaten, agar segera naik dari sungai. Sementara terlihat arah puncak nampak letusan Merapi.

Rabu pagi sekitar pukul 08.30 WIB, terlihat luncuran awan panas menimbulkan seperti kolom raksasa vertikal akibat tertiup angin kuat dari arah barat menuju ke timur gunung.

Sebaran abu vulkanik dilaporkan mencapai wilayah Deles, Kemalang, Klaten, dan Kecamatan Tamansari dan kecamatan Musuk, Boyolali, Jawa Tengah.

Data pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, dilaporkan petugaspengamat Gunung Merapi BPPTKG di PGA Kaliurang, Heru Suparwaka, jarakterjauh luncuran 1.500 meter arah barat daya.

"Arah guguran dan luncuran tetap ke barat daya, ke hulu Kali Krasak dan Boyong, Cangkringan, di Jogjakarta," kata Heru, Rabu (27/1).

Teramati pula guguran lava pijar sebanyak 4 kali dengan jarak luncur maksimum 400 meter ke arah barat daya.

Adapun aktivitas kegempaan yang terjadi dalam periode yang sama di antaranya, 11 awan panas guguran, 77 gempa guguran, 4 gempa hembusan dan 4 gempa hybrid/fase banyak.

Diketahui wilayah yang diguyur hujan abu paling tebal di wilayah di Kecamatan Tamansari dan Kecamatan Musuk. Tingkat ketebalan hujan abu di lereng Gunung Merapi sisi timur itu pun bervariasi. Yang paling tebal yakni di wilayah Desa Sangup, Tamansari.

Dikonfirmasi, sekretaris Desa Sangup, Kecamatan Tamansari, Sri Hartanto, mengatakan hujan abu yang mengguyur wilayah Desa Sangup juga bercampur pasir lembut mulai Rabu pagi. Yang paling tebal yaitu di Dukuh Beling dan Sudimoro, yang merupakan dukuh paling atas di Desa Sangup.

"Yang di daerah atas itu semakin tebal, daerah Dukuh Beling, Sudimoro (Desa Sangup) itu tebal hujan abunya. Campur pasir,†kata Sri Hartanto, dihubungi wartawan melalui telepon selulernya, Rabu (27/1).

Desa Sangup merupakan desa paling atas dan paling selatan di wilayah Kecamatan Tamansari. Hujan abu juga mengguyur sejumlah desa lainnya di Kecamatan Tamansari dan Musuk, di lereng Gunung Merapi sisi timur itu. Antara lain Desa Lanjaran, Mriyan di Kecamatan Tamansari). Kemudian Desa Sruni, Cluntang di Kecamatan Musuk.