Jakarta - Selepas terbitnya perintah eksekutif Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, para wartawan Voice of America (VOA) mendapat pesan di layar komputer mereka yang isinya meminta agar para wartawan tidak melakukan wawancara atau reportase. Hal ini dikemukakan oleh seorang wartawan VOA senior pada Sabtu, (15/03).
- Siap Sukseskan Peringatan May Day 2025, Pemkab Tegal Siapkan Sejumlah Acara
- Ibadah Penutupan Peti Mendiang Paus Fransiskus Awali Rangkaian Prosesi Pemakamannya
- Terpeleset Masuk Sumur, Lansia Di Mrebet Ditemukan Tak Bernyawa
Baca Juga
Penghentian kegiatan itu diawali dari kantor induk VOA yakni the United States Agency for Global Media (USAGM). Hal yang sama juga terjadi pada Radio Free Europe atau Radio Liberty. Kedua radio itu dikhususkan untuk target pendengar Eropa Timur, termasuk Rusia dan Ukraina. Radio Free Asia yang menyiarkan kabar ke Cina dan Korea Utara juga dihentikan kegiatannya.
Untuk VOA Indonesia setidaknya diketahui ada 35 staf dan 10 pegawai tidak tetap yang berkantor di Washington DC, Amerika Serikat. Selain ada 3 direktur dan 3 staf di Jakarta serta 8 koresponden yang berlokasi di berbagai kota Indonesia.
Informasi dari laman Indonesian Lantern, pesan tersebut dikirim sekitar pukul 9.40 Sabtu waktu setempat merujuk pada perintah eksekutif Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk membekukan kegiatan USAGM dan organisasi lainnya. Presiden memerintahkan agar USAGM mengurangi kegiatan birokrasi pusat yang dinilai tidak penting.
Para wartawan VOA kemudian diminta menyerahkan kartu karyawan USAGM plus kunci meja kerja, kantor dan akses ke dokumen alat elektronik dan telepon serta peralatan lain. Tindakan ini diambil setelah para karyawan VOA diminta melapor diri untuk bekerja sehari sebelumnya. Selanjutnya para wartawan masih dianggap sebagai karyawan USAGM dan karyawan VOA Indonesia masih mendapatkan pembayaran hingga batas waktu tertentu.
Secara keseluruhan, sejak didirikannya pada tahun 1942, VOA memiliki siaran internasional dengan 50 bahasa di seluruh dunia. VOA bahasa Indonesia sudah mengudara pada tahun itu juga. Siaran VOA saat itu bisa dinikmati lewat radio gelombang pendek. Setelah era Reformasi 1998, VOA berafiliasi dengan radio-radio FM (gelombang panjang) di seluruh Indonesia. Sejak tahun 2000, VOA Indonesia melakukan diversifikasi mencakup siaran televisi dan berkolaborasi dengan sekitar 30 lembaga penyiaran lokal Indonesia.
- Saka Tirta Dharma PDAM Giatkan Pramuka Kwarran Batang
- Peringati Hari Pemasyarakatan, Lapas Batang Turut Dukung Ketahanan Pangan
- Batang Bersholawat Bersama Habib Bidin Untuk Doakan HUT Ke-59