- Tersangka Kasus Kriminal Lulus Ujian, Polda Jateng Tetap Selesaikan Proses Penyelidikan
- Diblender Hingga Dibakar! Kejari Tegal Musnahkan Barang Bukti
- Fadhila Maya Sari: Kekuatan Lembut Perempuan Adhyaksa
Baca Juga
Batang - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Batang terus menunjukkan sinergi positif bersama pemangku kepentingan dalam memberikan pembinaan terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Beberapa pembinaan yang diberikan selama ini sejalan dengan program pemerintah yakni ketahanan pangan, dengan memanfaatkan lahan di sarana asimilasi dan edukasi.
Kepala Lapas Kelas IIB Batang Nurhamdan menerangkan, untuk mengoptimalkan pembinaan, Lapas memanfaatkan lahan seluas 7.000 meter², untuk penanaman beberapa jenis sayuran.
“Sekarang ini lahan tersebut masih kami manfaatkan untuk menanam kangkung dan sawi, untuk konsumsi WBP serta memenuhi kebutuhan pasar tradisional,” katanya, usai mengikuti peringatan Hari Bakti Pemasyarakatan Ke-61 secara virtual, di Lapas Kelas IIB Batang, Kabupaten Batang, Senin (28/04).
Nurhamdan memastikan, hasil panen tidak hanya dinikmati WBP saja, tetapi meluas hingga dapat dikonsumsi masyarakat umum. Selain kami jual ke pasar, juga dijual ke keluarga WBP saat berkunjung.
“Tak hanya itu, Lapas Batang juga membangun sinergi positif dengan DMA Collection dalam bidang garmen. Kami mendapat kepercayaan untuk memenuhi target dalam memproduksi baju koko hingga 500 potong, untuk dijual langsung oleh DMA Collection ke konsumen,” jelasnya.
Secara kemanfaatan tentu memberikan nilai tambah bagi WBP, yakni kompetensi di bidang konveksi serta ekonomi bagi diri mereka.
Nurhamdan menyebutkan, sementara ini baru 20 WBP yang berkompeten di bidang tersebut, bukan tidak mungkin ke depan akan ditambah kembali tenaga penjahit dari Lapas.
Sementara itu, Asisten Administrasi Umum Setda Batang Sugeng Sudiharto mengapresiasi karena mendukung program ketahanan pangan. Yakni upaya dalam mewujudkan Jawa Tengah sebagai salah satu lumbung pangan nasional.
“Sehingga sangat tepat jika lahan tersebut dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan pangan WBP yang 70 persen adalah warga Kabupaten Batang. Sangat tepat jika bisa bersinergi dengan Dispaperta dalam pendampingan mewujudkan ketahanan pangan," sanjungannya.
Demikian pula dengan pembinaan terhadap WBP di bidang garmen, Pemda melalui Disnaker secara intens memberikan pelatihan menjahit bagi mereka yang berbakat.
“Lapas Batang juga bersinergi dengan Disnaker dalam pelatihan pengelasan dan lainnya yang mendukung peningkatan kompetensi WBP di bidang kewirausahaan,” ujar dia.
- Kader DPC Kendal Arif Suharsoyo Meraih Suara Terbanyak Pimpin PBB Jawa Tengah
- Perduli Pemimpin Masa Depan Indonesia, Pangdam IV/Diponegoro Serahkan 1.000 Sepatu Untuk Siswa Sukoharjo
- Pemkab Sukoharjo Percepat Pembentukan 167 Koperasi Desa Merah Putih