Guru Harus Bisa Menghasilkan Buku

Guru dituntut lebih sering membaca dan lebih banyak lagi menggali referensi agar mereka mampu menghasilkan minimal satu buku.


Hal tersebut disampaikan Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI)Sarjono saat memberikan sambutan pada acara workshop Satu Guru Satu Buku (Sagu Sabu)" di gedung PGRI Purbalingga, Jum’at (7/9).

Sarjono mengatakan, guru harus mampu membiasakan diri menuangkan keilmuan yang mereka miliki ke dalam bentuk tulisan. Menurutnya, penulisan khususnya dalam bentuk buku adalah media lain dalam mengajar. Artinya fungsi guru sebagai pengajar tidak hanya berada di dalam kelas. Namun hal tersebut bisa dilakukan melalui tulisan pada buku.

Mulai sekarang biasakan menulis dan tuangkan keilmuan dalam bentuk buku. Melalui guru kita bisa menemukan inovasi tentang khasanah keilmuan yang bersinggungan dengan guru," kata Sarjono.

Sarjono menambahkan, kesadaran menulis khususnya pada guru yang ada di Purbalingga mulai tumbuh. Hal tersebut terlihat dari jumlah peserta yang menacapai 175 peserta workshop penulisan buku. Beberapa hari lalu PGRI juga mengadakan pelatihan penulisan artikel yang diisi oleh pemateri dari media wawasan Semarang.

Kami lihat antusiasme para guru dalam hal menulis mulai tumbuh. Beberapa hari lalu ketika ada pelatihan menulis artikel, para peserta langsung berkeinginan menulis dan untuk dimuat. Ini menjadi awal yang baik," imbuhnya.

Workshop penulisan buku tersebut diikuti oleh guru dari semua jenjang pendidikan yang ada di Purbalingga mulai dari Paud baik formal maupun non formal, SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK/MA. Peserta tidak hanya datang dari Kabupaten Purbalingga tetapi juga diikuti oleh guru dari Kabupaten Banjarnegara, Wonosobo, Kebumen dan Banyumas. Pemateri dari workshop itu adalah dari Media Guru Surabaya.

Salah satu peserta dari Kecamatan Mrebet, Rasmo menuturkan, dirinya mengikuti kegiatan tersebut dengan tujuan untuk mengembangkan diri dalam hal penulisan. Kepala sekolah yang juga pernah meraih predikat guru teladan tersebut sangat mengapresiasi adanya kegiatan seperti itu. Dirinya ingin mengikuti jejak salah satu guru di Purbalingga yang akan meluncurkan satu bukunya pada tanggal 1 oktober mendatang.

Saya sangat antusias mengikuti acara ini sebagai ajang pengembangan diri," tuturnya.

Memang setelah upacara hari kesaktian Pancasila tanggal 1 Oktober mendatang, akan ada peluncuran buku oleh Plt. Bupati di Pendapa Dipokusumo Purbalingga hasil karya salah satu guru Purbalingga.