Kondisi lalu lintas di area pintu keluar Tol Kebakkramat pada H+2 perayaan Idul Fitri, kondisi lalu lintas di terpantau relatif lancar dan terkendali.
- Tutup Sejak 2020, Nasabah BMT An Naba Pekalongan Belum Bisa Tarik Simpanannya
- Wali Kota Salatiga Yuliyanto Harapkan Gastronomi Kuliner Jadi Unggulan
- Lima Babinsa Asinan Koramil Bawen 13 Kodim 0714 Salatiga Jemput Bola Sebar Bantuan Sembako
Baca Juga
Berdasarkan laporan petugas jaga, kendaraan dengan plat nomor dari luar Jawa Tengah, seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya, beberapa kali melintasi pintu keluar tol Kebakkramat.
Sebaliknya, kendaraan dari wilayah Karanganyar dan sekitarnya juga terlihat memasuki gerbang tol.
Dominasi kendaraan pribadi dan kendaraan logistik masih mewarnai arus lalu lintas di jalur ini. Meskipun demikian, tanda-tanda arus balik Lebaran mulai terasa dengan adanya peningkatan volume kendaraan.
Menurut Iptu Puryanto, petugas dari Pos Pengamanan (Pos Pam) 3 Pintu Keluar Tol Kebakkramat, situasi lalu lintas di area tersebut sejak malam hari sebelumnya cenderung stabil.
"Hingga saat ini, belum ada lonjakan signifikan dalam jumlah kendaraan yang melewati Pintu Keluar Tol Kebakkramat," jelasnya, Rabu (2/4).
Data yang dimiliki menunjukkan bahwa jumlah kendaraan masih berada di kisaran 6.000, baik yang masuk maupun keluar tol.
"Angka ini hampir sama dengan volume kendaraan pada hari-hari biasa di pintu keluar tol Kebakkramat," ungkapnya.
Iptu Puryanto memperkirakan bahwa puncak arus balik akan terjadi pada hari Jumat (4/4) mendatang.
"Sebagian besar kendaraan yang melintas memiliki tujuan ke arah Wonogiri dan Sragen. Sementara itu, kendaraan yang menuju Surabaya cenderung memilih untuk masuk melalui gerbang tol di Kabupaten Sragen," tambahnya.
Sementara itu, sedikit kepadatan kendaraan terjadi di jalan arteri simpang empat Kebakkramat, khususnya di sisi selatan pintu keluar Tol Kebakkramat.
"Kepadatan ini diperkirakan disebabkan oleh banyaknya pengendara yang hendak mengunjungi tempat-tempat wisata di Karanganyar, seperti Tawangmangu, Ngargoyoso, dan Jenawi," pungkasnya.
- Kupat Jembut, Tradisi Bulan Syawal Warga Semarang
- Hadapi Puncak Arus Balik, One Way Dilakukan Mulai Salatiga hingga Kalikangkung
- 'Warna Warni' Plat Kendaraan 'Wara Wiwi' Padati Kota Wonogiri