Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan menyemangati 3000 pendekar silat Tapak Suci yang hadir dalam pembukaan kejuaraan dunia Tapak Suci, di Stadion Sriwedari, Solo, Minggu (1/9/2019) pagi.
- Kali Ditutup Jaring, Bau Busuk Tetap 'Tercium' Media Internasional
- Rangsangan Bonus Bukan Jaminan Ciptakan Atlet Berprestasi
- DPRD Kudus: Awasi Dana Hibah KONI Agar Tak Dikorupsi Lagi!
Baca Juga
Dengan mengenakan pakaian Tapak Suci, Anies yang adalah pendekar kehormatan Tapak Suci, menyampaikan materi pendidikan karakter.
"Salah satu yang menarik dari seni bela diri silat itu, bahwa ini bukan sekedar urusan fisik, tapi proses penumbuhan karakter yang diharapkan dari para pendekar - pendekar sebuah perguruan silat, utamanya Tapak Suci," kata Anies.
Ditambahkan Anies, Kematangan fisik, kematangan mental dan kematangan intelektual, menjadi hasil dalam tempaan pencak silat.
Seiring perkembangan jaman, Tapak Suci harus menyadari jaman hari ini, adalah abad 21. Karena itu menurutnya, tempaan yang diberikan harus bisa menjawab tantangan abad 21.
Sementara, Roni Syaifullah, penanggung jawab acara menyampaikan, kehadiran Anies selain memberikan pendidikan karakter, sekaligus satu rangkaian pembukaan kejuaraan dunia Tapak Suci di Kota Solo, yang diikuti 14 negara, dan baru pertama kali diselenggarakan di Indonesia.
"Kami mengundang Pak Anies, selain merupakan pendekar kehormatan Tapak Suci, beliau basicnya memang orang pendidikan," terang Roni yang juga mantan atlet pencak silat Sea Games 2007.
Pada kejuaraan dunia Tapak Suci ini, diikuti 547 pesilat dari 14 negara. Yakni Aljazair, Timor Leste, Singapura, Mesir, Taiwan, Pakistan, Jerman, Uganda, Maroko, Thailand, Lebanon, Sudan, Palestina, dan tuan rumah Indonesia.
Dengan mempertandingkan 18 nomor kategori olahraga. Terdiri dari 11 nomor untuk putra dan 7 putri. Serta 16 nomor kategori seni. Terbagi 8 nomor putra, 7 putri, dan 1 beregu.
- Dukungan Kepada Rinto Subekti Jadi Ketua Askab PSSI Karanganyar Semakin Kuat
- Jelang Kick-Off Liga 3 Jawa Tengah, Persika Karanganyar Lounching Bus Bagi Pemain
- Tiga Jurnalis Merajai Kejuaraan Menembak Pura Grup dan Forkompinda Kudus