Almarhum Didi Kempot memiliki banyak harapan semasa hidup.
- AKP Heri Dwi Utomo Menjadi Kasatreskrim Polresta Pati
- Kapolres Wonogiri: Niatkan Beribadah dalam Bekerja
- Dinsos P3A Blora, Segera Gelar Jambore Forum Anak
Baca Juga
Hal tersebut disampaikan KH Abdul Karim (Gus Karim), pengasuh Ponpes Al Quraniy Azzayadiy Solo terlihat hadir di RS.
Didi Kempot meninggal dunia di puncak prestasi di RS Kasih Ibu Solo karena jantung dan ada riwayat penyakit asma.
Kepada awak media Gus Karim sebut belakangan ini dirinya sering kontak melalui telepon seluler. Mengingat kesibukan masing-masing tidak bisa bertemu langsung, komunikasi dilakukan melalui telepon.
"Beberapa hari terakhir ini ya bel-belan (telepon). Tapi sebelum Ramadan kemarin sempat main ke pondok. Alhamdullilah belakangan ini beliau dekat dengan urusan agama," jelasnya, Selasa (5/5).
Semasa hidupnya, ucap Gus Karim, almarhum memiliki harapan ingin ikut serta melakukan syiar agama. Salah satunya melakukan kolaborasi dengan Habib Syech.
Dia ingin membawakan lagu-lagu Qasidah dengan versi (bahasa) Jawa bernuansa Islami.
"Bahkan beliau ingin membawakan lagu Jawa tapi Qasidahan," ungkap Gus Karim.
Ditambahkan Gus Karim, ada satu hal yang menjadi kenangan bagi dirinya.
Bahkan setiap kali datang ke Pondok, almarhum Didi Kempot sering minta air yang sudah didoakan olehnya.
"Yang menjadi kenangan saya, beliau sering minta air saya (sudah didoakan sebelumnya)," imbuh Gus Karim.
Bahkan harapan terbesar Didi Kempot yang disampaikan pada Gus Karim adalah ingin menjalankan ibadah umroh. Bahkan almarhum meminta dirinya untuk mendampingi ke Tanah Suci.
Selain menjalankan umroh, alamarhum juga ingin melaksanakan ziarah Wali Songo.
"Yang terakhir, ingin menjalankan ibadah umroh, bahkan almarhum mengajak saya untuk mendampingi," pungkasnya.
- Warga Gembok Pintu Gerbang Kantor Kepala Munggur
- Libur Panjang, Penumpang Kereta Api Meningkat
- Gubernur Jateng Cek Perbaikan Jalur Pantura Timur