Selama bulan ramadhan 1442 hijriah, harga kebutuhanpokok di pasar tradisionalkota Semarang terbilang cukup stabil. Kalaupun ada peningkatan, tidakterlampau signifikan. Selain itu pasokan barang juga tidak terjadikelangkaan.
- DPRD Kota Semarang Harap Pelaku UMKM Manfaatkan Kemudahan Fasilitas Pemkot
- Tingkatkan Kesehatan Bayi dan Lansia, Pertamina Latih 130 Kader Posyandu
- Ketua DPRD Kota Semarang Minta Pedagang Patuhi Aturan Wali Kota Segera Pindah ke Pasar Johar
Baca Juga
Selama bulan ramadhan 1442 hijriah, harga kebutuhanpokok di pasar tradisionalkota Semarang terbilang cukup stabil. Kalaupun ada peningkatan, tidakterlampau signifikan. Selain itu pasokan barang juga tidak terjadikelangkaan.
Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Fravarta Sadman, yang menyatakan jika dalam bulan ramadhan kali ini tidak terjadi kenaikan harga dan kelangkaan barang di pasar tradisional.
"Saat menjelang ramadhankita sudahmenurunkantim untuk pemantauan harga, termasuk semua pengelola pasar tradisional pasar tradisional di kota Semarang atau Kepala pasar setiap hari melaporkan ke kami terkait harga yang ada perubahan yang signifikan atau melonjak drastis," kata Fravarta, Selasa (27/4).
Sejak menjelang masukbulan ramadhan, Fravarta mengaku telah menerjunkan tim untuk memantau harga langsung di beberapa pasar tradisional.
"Dari sejak menjelang ramadhan sampai minggu lalu kita turunkan tim lagi dan cek harga, hingga saat ini masih stabil, kenaikansedikitdan masih dalam taraf wajar," terangnya.
Meski memasuki puasa hari ke-15 pasokan dan harga kebutuhan pokok masih stabil, namun Fravarta menghimbau agar masyarakat dan juga distributortidak menimbun barang jelang hari raya, yang dapat menyebabkan lonjakan harga hingga kelangkaan barang.
"Kami menghimbau kepada pedagang yang ada di pasar dan juga warga, kita tetaptenang, karena dari ketahanan pangan sudahmelaksanakan sidak juga ke distributor-distributor bahan pokok bahwa ketersedianbahan pokok cukup sampai Juli dan harga juga saya tidak ada kenaikan yang melonjak," jelasnya.
Pihaknya hanya akan melakukan operasi pasar jika terjadi kenaikan harga dan kelangkaan barang kebutuhan pokok di pasar. Dirinya juga berharap masyarakattidak terlalu berlebihan dan konsumtif saat berbelanja untuk persiapan buka puasa dan sahur.
"Operasi pasar hanya akan kita lakukan jika ada kelangkaan, atau lonjakan yang sangat signifikan apa penyebabnya dan kami koordinasi ke Disperindag Provinsi dab para distributor, lalu kita cari cara untuk penangannya," ungkapnya.
Fravarta juga mengatakan jika operasi pasar dilakukan, pastinya tidak hanya Dinas Perdagangan saja yang turun tangan untuk memantau harga, namun akan menggandengbeberapa Dinas dalam operasi gabungan seperti Dinas Ketahanan Pangan yang berkaitan dengan stok barang yang ada di pasar, Dinas Pertanian yang berkaitan dengan kesehatan daging dan suplainya, hingga BPOM yang akan memeriksa tanggal kadaluarsa barang.
Dalam kaitannya dengan penetapan harga barang kebutuhan di pasar, selain menerima laporan setiap harinya dari masing-masing kepala pasar, Fravarta mengatakan jika masyarakat juga bisa memantau harga kebutuhan melalui Aplikasi SIP'S (SIstem Informasi Perdagangan Kota Semarang) yang dikelola oleh Dinas Perdagangan.
"Dari sisi pedagang maupun pembeli itu kenaikannya masih wajar tapi setiap hari kami memantau, artinya semua kepala pasar setiap hari harus mengupdate laporannya ke Dinas Perdagangan dan warga juga bisa setiap hari memantau melalui aplikasi SIP'S," tuturnya.
Melalui SIP'S masyarakat bisa melihat harga kebutuhan pokok sedang naik, turun atau stagnan.
"Dari SIP'S ini masyarakat bisa memantau dan jika ada lonjakan yang signifikan bisa langsung melapor ke Dinas Perdagangan," pungkasnya.
- Gibran: Jangan Aji Mumpung, Laporkan Jika Ada yang 'Ngepruk'
- Kepala Dindagkop UKM Blora Dorong Revitalisasi KPTR Sumber Manis
- Pemkot Semarang Siap Hadapi Resesi Perkuat Kedaulatan Pangan