Hari Batik Nasional, Momentum Pembentukan Komunitas Pecinta Batik Salatiga

Sejumlah model dari Post Modeling School Salatiga usai tampil memeragakan busana batik nan elegan dan berkelas asli Salatiga ditengah peringatan Hari Batik Nasional di Rumah Dinas Wali Kota, Sabtu (2/10). / RMOL Jateng
Sejumlah model dari Post Modeling School Salatiga usai tampil memeragakan busana batik nan elegan dan berkelas asli Salatiga ditengah peringatan Hari Batik Nasional di Rumah Dinas Wali Kota, Sabtu (2/10). / RMOL Jateng

Peringatan Hari Batik Nasional dijadikan momentum pembentukan Komunitas Pecinta Batik Salatiga di Rumah Dinas Wali Kota, Sabtu (2/10).


Hal ini diutarakan salah seorang tokoh masyarakat sekaligus perwakilan ditengah peringatan Hari Batik Nasional Tingkat Kota Salatiga Lukas Kristian, disela-sela kegiatan.

Lukas mengatakan, rangkaian kegiatan Hari Batik Nasional tingkat Kota Salatiga selain membatik bersama Wali Kota Salatiga Yuliyanto, juga kolaborasi dengan berbagai pihak serta pembentukan Komunitas Pecinta Batik Salatiga yang cukup lama dinanti banyak pihak.

Ianojn bersyukur, peringatan Hari Batik Nasional di Salatiga terselenggara atas kerjasama komunitas batik serta kombinasi dengan dinas, usaha UMKM serta para pihak terkait lainnya.

Yang mengharukan, ujar dia,  Wali Kota selain membuka kegiatan juga menginisiasi terbentuknya Komunitas Cinta Batik dari Salatiga.

Dimana, lanjut dia, Komunitas Cinta Batik dari Salatiga menyatukan antara kelompok-kelompok seniman batik Salatiga serta persatuan seniman batik dengan tujuan satu yakni selain mengangkat nama Kota Salatiga juga mewujudkan dan mengharumkan nama batik di Salatiga

Ditengah acara, Wali Kota Yuliyanto menjajal membatik bersama sejumlah tamu undangan. Orang nomor satu di lingkungan Pemkot Salatiga itu juga membumbuhkan coretan khas di selembar kain yang akan dibatik oleh seluruh kalangan pecinta batik.

"Kami juga membuka kelas batik yang diikuti oleh anak-anak, remaja dan perempuan yang difasilitasi oleh salah satu pelaku seni batik di Salatiga," pungkasnya.

Tak ketinggalan, sekelompok remaja putri dengan rupawan serta langkah yang gemulai memperagakan karya seniman batik Salatiga. Dipelopori Post Modeling School Salatiga besutan
Asitya Ndaru Mustikarini, busana batik yang dipamerkan terlihat mewah, elagan dan berkelas.

"Acara hingga sore kami tutup dengan dengan kegiatan bersama komunitas fotografi Salatiga yang  juga punya komitmen untuk menaikkan nama Salatiga sebagai salah satu kota yang mempunyai seni batik yang cukup terkenal," tegas Lukas.

Sementara itu, founder Post Modeling School Salatiga besutan
Asitya Ndaru Mustikarini menambahkan batik merupakan warisan budaya yang sudah lama di Indonesia.

Keberadaan model-model muda dari Post Modeling School Salatiga tidak hanya menjaga namun untuk turut dikembangkan agar bertahan dan berkembang sesuai atau mengikuti jaman dengan mempergakan hasil karya para pengrajin batik Salatiga.

"Batik sangat unik dan otentik. Batik sekaligus menjadi kebanggaan untuk kami Post Modeling School Salatiga turut serta melestarikan budaya seni asli Indonesia," imbuh Asitya Ndaru Mustikarini, yang biasa disapa Tika ini lugas.