Siapapun yang maju sebagai capres ataupun cawapres mendatang seyogyanya tidak menggunakan politik identitas sebagai komoditas.
- Demokrat: Megawati Penghalang Penyidikan Kudatuli
- Andika-Hendi Optimis Raih Dukungan Besar
- Saleh Daulay: Umumkan Hasil Evaluasi Sebelum Perpanjang PPKM Darurat
Baca Juga
"Ini preseden buruk, ini hati-hati menggunakan politik identitas dijadikan sebagai propaganda politik, hanya semata-mata untuk berkuasa," kata peneliti senior Indonesia Public Institute Karyono Wibowo kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (19/4).
Menurutnya pula, para elit politik juga perlu waspada terhadap isu Suku, Agama, Ras, dan Golongan (SARA) yang kembali diangkat ke permukaan. Sebab berpotensi menimbulkan konflik vertikal dan horizontal ditengah-tengah masyarakat.
"Kok calon pemimpinnya membiarkan isu SARA dieksploitasi untuk kepentingan politik perebutan kekuasaan yang berpotensi memecah belah bangsa. Dilarang itu, karena itu dapat memecah belah kebersamaan," tutupnya.
- Terbukti Aniaya Kader PDIP, Sidang MKP Partai Gerindra Resmi Pecat Joko Santoso dari Ketua DPC Gerindra Kota Semarang
- Bawaslu Jateng Ajak Masyarakat Ikut Melakukan Pengawasan Pilkada
- Anak Buah Prabowo Komitmen Siap Menangkan Luthfi-Yasin