Perekonomian di Kota Semarang terus berkembang, hal ini tidak terlepas dari upaya pemerintah bersama para pengusaha dalam rangka membangun Kota Semarang.
- Investasi Tinggi, Grand Batang City Raih Penghargaan Kawasan Industri Terbaik
- SG Peduli Salurkan 200 Paket Sembako untuk Warga Terdampak Covid-19
- Wings Air Akan Terbang Perdana ke Bandara Purbalingga Bulan Depan
Baca Juga
Meski demikian ada beberapa proyek yang musti dikerjakan bersama-sama para investor untuk mewujudkan Kota Semarang semakin hebat.
"Daripada uangnya ditaruh dibawah bantal nanti jamuran, investasikan di Kota Semarang pasti cuanya semakin banyak," ujar Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi saat membuka Semarang Business Forum (SemBiz) 2019 di Patra Convention Hotel Semarang, Kamis (17/10/2019).
Kenapa harus investasi di Kota Semarang ? Hendi panggilan akrabnya Wali Kota, karena terjaminnya keamanan, adem, ayem dan keguyuban warga Kota Semarang.
"Tidak ada ontran-ontran di Kota Semarang, terbangun sangat baik keguyuban dan kekompakkan warga Kota Semarang," tandasnya.
Selain keamanan lanjut Hendi, para buruhnya memiliki UMK yang kompetitif dibandingkan kota lain di Indonesia.
"Sebagai Ibukota di Jawa Tengah Kota Semarang memiliki penduduk 1,7 juta jiwa dan interline dari Demak, Kendal, Ungaran, Grobogan dan Kota lain mencapai 2,5 juta. Mereka tersebar di 117 kelurahan," ujar Hendi.
Selain itu infrastruktur dibidang sektor bisnis terus berbenah, Pelabuhan terus mempercantik diri sehingga tidak kalah dengan pelabuhan lain.
"Pelabuhan Kota Semarang tidak kalah dengan pelabuhan Tanjung Perak. Dari namanya aja kita sudah menang, Tanjung Emas, harganya lebih mahal daripada Perak. Makanya bagi para pengusaha yang selama ini menggunakan transportasi lewat Jakarta, Surabaya, alihkan ke Semarang dijamin pelayannya lebih cepat karena tidak perlu antri," terangnya disambut tepuk tangan.
Selain pelabuhan, Kota Semarang juga memiliki jalan tol yang sudah tersambung, Semarang ke arah barat sudah tersambung sampai Jakarta, Semarang ke arah selatan sudah tersambung Solo sampai Surabaya.
"Dan sebulan yang lalu saya sebagai saksi penandatanganan pembangunan Tol Semarang-Demak jadi para pengusaha akan lebih cepat mengakses Kota Semarang menuju pelabuhan Tanjung Emas," tambahnya.
Lebih lanjut Hendi menjelaskan, Kota Semarang memiliki Stasiun Kereta Api, terminal bus, Bandara Internasional dan sebentar lagi akan dibangun Harber Tol yakni Jalan Tol dari pintu Pelabuhan yang langsung menghubungkan dengan Kendal.
"Semuanya terus berbenah, kami juga terus menggenjot APBD dari Rp 1,8 trilun dari tahun 2010 dan hingga 2018 ini, APBD menjadi Rp 5,1 sampai 5,2 trilun. Tapi ini masih kalah dengan Surabaya, Denpasar dan Bandung," tuturnya.
Maka dari itu lanjutnya, Hendi mengusung bergerak bersama yakni pemerintah, pewarta dan pengusaha yang diharapkan berinvestasi di Kota Semarang.
"Saat ini kita sedang menggalakkan sektor pariwisata, karena sektor ini bisa merata dan bisa dilakukan oleh semua kalangan, yang punya uang bisa membangun hotel, yang uangnya pas-pasan bisa membangun homestay begitu juga disektor kuliner, yang punya uang bangun restoran, yang uangnya pas-pasan bisa bikin warung pecel dan lain sebagainya," ujarnya lagi.
Ada beberapa yang ditawarkan untuk diinvestasikan. Kota Semarang ingin memiliki LRT yang sementara ini dari Bandara menuju Pasar Bulu yang panjangnya 5,9 kilometer.
"Sudah kita hitung nilai investasinya Rp 200 milyar perkilometer. Untuk kompensasinya nanti kita bisa rembug bersama. Ada konsensi-konsensi yang Bapak/Ibu dapatkan, subsidi tiket boleh atau pasar bulu menjadi konsensi juga boleh yang penting sesuai aturan dan membuat investasinya nyaman," tandasnya.
Investasi selanjutnya adalah pembangkit listrik tenaga sampah (PSTL). Untuk yang satu ini sudah banyak calon-calon investor dari luar negeri.
"Jadi silahkan bapak/ibu karena untuk PSTL ini sudah pengerucutan DED, target kami akhir tahun 2019 paling lama Januari 2020, kita akan lakukan lelang investasi, kapasitas listrik yang dihasilkan antara 15 sampai 20 Mega Watt, PLN ada jaminan membeli," ujarnya lagi.
Kemudian penawaran selanjutnya adalah Semarang Expo Center sebagai pusat bisnis, hiburan, olahraga dan lain-lain, sehingga akan mempercepat kembalinya modal investasi.
"Investasi selanjutnya adalah yang kita sebut Simpang Lima Underground, yakni jalan tembus dari Pahlawan menuju Gajah Mada, jalan tembus dari Pandanaran ke Jalan Ahmad Yani. Diatasnya bisa dibangun pusat niaga atau perkantoran," ujarnya lagi.
Kemudian di sektor wisata ada Goa Kreo, Taman Lele, Tinjomoyo, Bonbin juga ada ex Wonderia yang diperuntukkan untuk jasa niaga.
"Intinya kita welcome, bapak senang, kita senang dan masyarakat juga senang dan Sejahtera," tandasnya.
Lebih jauh Hendi memastikan yang membuat investor tertarik berinvestasi di Kota Semarang, yakni kepastian hukum, keamanan dan kepastian pemerintah mensupport atau tidak.
"Kita pastikan masyarakatnya adem, guyub. Kemudian kepastian hukumnya, aturannya ada. Perijinan yang super cepat tanpa ada biaya tambahan atau pungli dan terakhir kepastian asset yang kita miliki, silahkan dipakai yang penting sesuai aturan, memiliki manfaat untuk masyarakat khususnya rekerutmen tenaga kerja. Targetnya harus diatas dari tahun lalu sekitar Rp 30 triliun," pungkas Hendi.
- Perkokoh Sinergi Jelang Tantangan 2023, SG Gelar Evaluasi dan Penjaringan Aspirasi Program TJSL Bersama Mitra Strategis
- Panen Jagung, Demak Jaga Stabilitas Produksi di Tengah Tantangan Alam
- Hingga Agustus 2022, Jasa Raharja Telah Serahkan Santunan Kecelakan Rp 18,7 Miliar