Survei yang dilakukan Centre for Strategic and International Studies (CSIS) terkait calon potensial Gubernur DKI Jakarta menunjukkan nama Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi masuk dalam daftar calon pengganti Anies Baswedan.
- Debat Cabup-Cawabup Rembang Hanya Digelar Satu Kali
- Belasan Pengurus dan Caleg Golkar Beralih Dukung Ganjar-Mahfud
- Hari Pertama Pendaftaran, Lima Bacalon Pilkada Salatiga Ambil Formulir di PKS
Baca Juga
Dalam survei tersebut, nama Walikota Semarang menduduki skor 5,92 mengungguli Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka yang posisinya ada dibawah Walikota Semarang dengan skor 5,87.
Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS, Arya Fernandes menyebutkan dari 11 variabel yang diuji muncul tokoh-tokoh populer mulai dari kepala daerah, DPR hingga menteri.
"Kalau kita lihat secara umum dari jumlah variabel yang diuji ada nama kepala daerah, Emil Dardak, Hendrar Prihadi, Gibran, Ahmad Riza Patria, Ridwan Kamil. Menang ada variasi yang menurut ahli diproyeksikan sebagai calon yang dianggap strategis ke depan," ucapnya, Senin (6/6).
Survei dilakukan dalam kurun waktu 28 Maret - 12 April 2022. Dalam survei tersebut, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil meraih skor tertinggi yakni 7,11. Kemudian ada Menteri BUMN, Erick Thohir dnegan skor 6,99 dan Mensos, Tri Rismahraini dengan skor 6,78. Sementara Menparekraf Sandiaga Uno disposisi keempat dengan skor 6,78 yang disusul Gubernur Jatim, Emil Dardak dengan skor 6,20.
Pada posisi ke enam dan ke tujuh adalah Walikota Semarang, Hendrar Prihadi dan Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka. Posisi berikutnya ada Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria dengan skor 5,57, Anggota DPR RI Nusron Wahid dengan skor 5,45 dan Anggota DPR RI Ahmad Sahroni dengan skor 5,06.
Arya mengatakan survei yang dilakukan menggunakan beberapa indikator yakni pengalaman birokrasi dan kepemimpinan, popularitas tokoh hingga dukungan dari partai politik yang berpeluang mengusung koalisi pencalonan.
Sementara dari sisi demografi, survei tersebut dilakukan kepada laki-laki sebanyak 81,2 persen dan perempuan sebanyak 18,8 persen. Sedangkan untuk pendidikan terakhir, sebanyak 20 persen responden merupakan strata 1, 48,2 persen adalah strata 2 dan 30,6 persen adalah strata 3.
"Dari sisi kategori pekerjaan reponden, 25,3 responden adalah peneliti atau beraktivitas di NJO," tuturnya.
Ia menyebutkan jika kategori sampel diambil dari peniliti atau NGO, dosen atau akademisi, profesional, pengusaha, wartawan, anggota partai, birokrat, anggota DPR/DPRD dan mahasiswa.
Pemilihan dan jumlah sampel, survei ini adalah expert/targeted survei dimana sampel dipilih secara purposif dengan mempertimbangkan latar belakang dan keahlian sampel. Jumlah sampel yang berhasil diwawancarai dalam survei ini sebesar 170 responden.
“Wawancara kami dilakukan secara tatap muka dan virtual dan dalam proses pengumpulan data, 110 sampel diwawancara secara tatap muka dan 60 sampel secara virtual,” pungkasnya.
- Golkar Siapkan Tiga Nama Calon Ketua Tim Pemenangan Jokowi
- Bawaslu Demak Gandeng Kominfo Dorong Pemilih Pemula Jadi Pengawas Partisipastif
- Pertemuan Prabowo-SBY Bukan Ancaman Serius Bagi Jokowi